Kamis,  21 November 2024

Iran Rusak Sistem Pertahanan Israel, Semoga Netanyahu Gak Bantai Warga Sipil Seperti Di Palestina

RN/NS
Iran Rusak Sistem Pertahanan Israel, Semoga Netanyahu Gak Bantai Warga Sipil Seperti Di Palestina
Rudal Iran rusak sistem keamanan Israel.

RN - Iran ternyata punya rudal canggih. Rudal milik Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) untuk pertama kalinya meluncurkan alat ledak hipersonik Fattah ke Israel hingga menembus sistem pertahanan udara Iron Dome negara tersebut.

Pada Selasa (1/10) malam waktu setempat, Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik dan hipersonik ke Israel. Beberapa di antaranya menembus sistem pertahanan Israel, Iron Dome.

"Untuk pertama kalinya, IRGC menghancurkan perisai radar Hetz PRK dengan rudal hipersonik Fattah 2 dan 3," demikian keterangan IRGC, seperti dikutip media Rusia, RIA.

BERITA TERKAIT :
Israel Bom Rusun Di Gaza, Ratusan Mayat Bergelimpangan 
Viral, Mia Khalifa Sebut Tentara AS Yang Bela Israel Kena Gangguan Mental

Rudal hipersonik Fattah milik Iran berhasil menembus sistem pertahanan Iron Dome Israel bukan tanpa sebab. Dilansir CNN, rudal Fattah punya ini kecepatan 10.000 mil atau setara 16.000 kilometer per jam. Kecepatan tersebut membuat rudal ini sukar dideteksi oleh Iron Dome Israel.

Rudal Fattah milik Iran ini juga dilengkapi sistem yang sangat canggih. Menurut pengamat Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS), Fabian Hintz, rudal Fattah punya hulu ledak yang kuat.

Lebih lanjut, rudal ini juga punya sistem deteksi dini dan kemampuan manuver yang cepat. Kemampuan ini membuat rudal Fattah dapat melakukan deteksi dini dan melakukan manuver dengan cepat untuk menghindari sistem pertahanan Iron Dome yang dimiliki Israel.

Selain itu, rudal Fattah juga bisa melakukan serangan jarak jauh. Sebab, dilansir News 24, rudal ini bisa menjangkau target dengan jarak hingga 1.400 kilometer.

Namun, para pengamat Timur Tengah mengaku ragu bahwa serangan Iran ke Israel pada Selasa lalu menjadi momen pertama Iran menggunakan rudal hipersoniknya.

Mantan teknisi senior angkatan darat Amerika Serikat, Trevor Ball, mengatakan penggunaan rudal hipersonik ini kemungkinan bakal membuat Israel mudah membaca taktik serangan dari Iran. Ia menilai seiring berjalannya waktu, Negeri Zionis itu akan mudah mendeteksi serangan rudal hipersonik dari Iran.

Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan melakukan pembalasan atas serangan 200 rudal balistik Iran pada Selasa (1/10) malam.

"Iran melakukan kesalahan besar malam ini dan mereka akan membayar harganya," kata Netanyahu di awal pertemuan kabinet keamanan tak lama setelah serangan rudal Iran berlangsung.

Dikutip Times of Israel, Netanyahu mengeklaim serangan ratusan rudal balistik Iran itu gagal berkat sistem pertahanan rudal Iron Dome dan bantuan Amerika Serikat.