RN - Isu suap Zarof Ricar yang ditemukan duit hampir Rp 1 triliun dan emas 50 kg sepertinya kalah seksi. Mendadak isu tersebut tertutup dengan penangkapan Tom Lembong.
Aktivis anti korupsi menilai penahanan mantan Menteri Perdagangan RI itu lebih seksi dari Zarof Ricar alias ZR. Padahal secara subtansi, mantan Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, Pendidikan Pelatihan Hukum dan Peradilan (Balitbang Diklat Kumdil) MA itu lebih bahaya karena adanya dugaan mafia peradilan.
Apalagi, Kejaksaan Agung yang menangani perkara impor gula dan menyeret nama Tom Lembong tersebut belum mengungkap adanya aliran dana kepada mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini.
BERITA TERKAIT :Tom Lembong Curhat, Jalankan Perintah Jokowi Soal Impor Gula Tapi Berakhir Bui
Tom Lembong Seret Mantan Mendag, Kejagung Sepertinya Masuk Angin?
Pandangan aktivis Pro Demokrasi, Adhie Massardi menilai kalau Tom Lembong diduga dikriminalisasi.
Adhie menduga, Tom sengaja diperkarakan untuk menutupi isu besar yang mendera ompongnya penegakan hukum di Indonesia. Salah satunya kasus suap Zarof Ricar terkait vonis bebas Ronald Tannur.
"Tom Lembong dikriminalisasi untuk mengubur kotak pandora makelar kasus (markus) di Mahkamah Agung (MA), Zarof Ricar," kata Adhie Massardi kepada redaksi, Sabtu, 2 November 2024.
Jika dikuliti lebih jauh, maka kasus Zarof Ricar diyakini akan merembet pada kebobrokan penegakan hukum di Indonesia yang lebih luas.
"Markus MA Zarof jika dibuka, tak cuma aib hakim, tapi Kejaksaan dan putusan MA soal Pilkada terkuak otaknya," tegas mantan Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini.
Selain untuk menutupi kasus Zarof Ricar, dugaan kriminalisasi terhadap mantan co-captain Timnas Anies-Muhaimin di Pilpres 2024 itu juga disinyalir untuk memukul mundur pendukung Anies Baswedan.
"Kriminalisasi Tom Lembong agar menimbulkan arus balik yang kuat hingga pendukung Parpol baru (yang akan dibentuk) Anies cemas," tandasnya.