RN - Pilkada DKI Jakarta selalu banyak kejutan. Sebab dukungan parpol tidak berbanding lurus dengan suara pasangan calon.
Jakarta memang selalu menjadi magnet batu loncatan karir politisi untuk menuju puncak. Saat pilkada tahun 2012, Jokowi-Ahok berhasil menumbangkan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Nara).
Saat itu Jokowi-Ahok mendapat nomor urut 3 dengan jargon salam metal. Padahal Jokowi-Ahok hanya diusung dua parpol yakni PDIP dan Gerindra.
BERITA TERKAIT :Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral
Hari Tenang, Pramono Dan Ridwan Kamil Jangan Bikin Gaduh
Begitu juga dengan Pilkada 2017, di mana Anies-Sandi hanya didukung Gerindra dan PKS. Tapi Anies-Sandi mampu menumbangkan dominasi Ahok-Djarot yang didukung partai besar dan kekuatan pemerintah pada saat itu.
Anies-Sandi juga mendapatkan nomor urut 3 dengan jargon salam tiga jari. Kini Pilkada 2024, peta politik hampir sama dengan 2012 dan 2017.
Pasangan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Rano) mendapatkan nomor urut 3 dikepung parpol pemilik kursi parlemen beranama KIM Plus yang mengusung Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO) nomor urut 2.
Pram-Rano hanya didukung dua parpol, PDIP dan Hanura atau 14,46 persen. Lalu, RIDO disokong 14 parpol yakni 83,46 persen suara. Parpol pendukung RIDO yakni Gerindra, PKS, Golkar, PAN, PKB, Demokrat, PSI, Perindo, PPP, Gelora, PBB dan PKN. Jika melihat sejarah Pilkada Jakarta, calon yang didukung pemerintah biasanya ambruk alias kalah.
Sejak pilkada 2012 dan 2017, pasangan calon bernomor urut 3 selalu menang. Kecuali pilkada tahun 2007 karena hanya 2 pasangan calon yang bertarung. Hoki nomor 3 untuk Jakarta antara percaya dan tidak tapi fakta sejarah mencatat itu.
Dari hasil survei beberapa lembaga, Pram-Doel dengan nomor urut 3 masih unggul dari RIDO. Berikut hasil survei terakhir:
- Litbang Kompas
Pramono-Rano 38,3%
RK-Suswono 34,6%.
Dharma-Kun 3,3%
- SMRC
Pramono-Rano 46%
RK-Suswono 39,1%
Dharma-Kun 5,1%
- LSI
Pramono-Rano 41,6%
RK-Suswono 37,4%
Dharma-Kun 6,6%.
Makna Angka 3
Dalam budaya Jawa, angka 3 mewakili konsep "Tri Tunggal" yang berarti perpaduan tiga unsur utama: jasmani, rohani, dan spiritual.
Pemimpin yang berada di bawah nomor ini diharapkan mampu menyelaraskan ketiga unsur ini dalam kehidupannya serta dalam menjalankan tugas-tugas kepemimpinan.
Filosofi ini menunjukkan bahwa pemimpin harus memahami pentingnya keseimbangan antara fisik, mental, dan jiwa dalam setiap keputusan yang diambil.
Selain itu, angka 3 juga sering dikaitkan dengan falsafah "Tresna, Rukun, dan Seduluran" yang mencerminkan cinta, harmoni, dan persaudaraan.
Pemimpin dengan nomor ini diharapkan mampu menjalin hubungan baik, tidak hanya dengan timnya tetapi juga dengan masyarakat luas.
Dikutip dari berbagai sumber, dalam Islam, angka 3 memiliki makna yang kuat, salah satunya adalah terkait tiga pilar utama yang membentuk keyakinan, yaitu iman, Islam, dan ihsan.
Iman menunjukkan keyakinan, Islam adalah praktik ajaran, dan ihsan menggambarkan pengabdian dalam setiap tindakan.
Pemimpin yang terpilih dengan nomor urut 3 diharapkan mampu menerapkan ketiga prinsip ini dalam menjalankan tugasnya, menjaga keseimbangan antara nilai spiritual dan kemanusiaan dalam kepemimpinan.
Baca Edisi Cetak Harian Radar Nonstop
Selain itu, angka 3 sering diasosiasikan dengan struktur dan ketertiban dalam Islam, seperti tiga kategori amal, yaitu amalan hati, amalan lisan, dan amalan perbuatan.
Bahkan, angka 3 juga diyakini oleh sebagian besar warga di dunia menjadi angka keberuntungan dan kebahagiaan yaitu China, Norwegia, Swedia, Italia dan Amerika Serikat.
Bagi masyarakat Norwegia, angka 3 dianggap pembawa kebahagiaan. Kisah ini dituturkan oleh nenek moyang dan diturunkan hingga saat ini.
Bagi Warga Tionghoa angka 3 merupakan lambang simbol dari kekuatan, kestabilan dan dapat menempatkan posisi sentral yang pas untuk menopang sesuatu yang lebih berat dan situasi yang tidak stabil di atasnya. Sehingga angka 3 terus menerus digunakan sebagai angka penyeimbang yang aman dan bermakna. Angka tiga juga melambangkan netral.
Angka tiga bagi masyarakat Tionghoa juga memiliki arti kelahiran. The moon Frog dalam tradisi China memiliki 3 kaki.