Rabu,  04 December 2024

PKS Tuding KIM Plus Gak Gerak Menangkan RIDO, PKB: Calonnya Gak Laku & Tak Greget 

RN/NS
PKS Tuding KIM Plus Gak Gerak Menangkan RIDO, PKB: Calonnya Gak Laku & Tak Greget 
Ilustrasi

RN - Kubu Ridwan Kamil (RK) dan Suswono menuding banyak partai koalisi tidak gerak untuk memenangkan pasangan nomor urut 1. Bahkan, PKS mengamini kalau KIM Plus tidak solid. 

Tudingan itu membuat gerah beberapa parpol koalisi seperti NasDem, PKB dan Demokrat serta PSI. Bagi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kalau pasangan RIDO tidak greget. 

PKB juga menyebut performa yang kurang memuaskan berdasarkan hasil hitung cepat. Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menepis tudingan mereka tidak maksimal memenangkan RK-Suswono. 

BERITA TERKAIT :
Saksi RIDO Ogah Teken Hasil Rekapitulasi, Buruk Rupa Cermin Di Belah?
RIDO Ancam Laporkan KPU DKI Ke DKPP, Pengamat: Jurus Mabok Timses Cari Kambing Hitam 

Menurutnya, partai telah bekerja keras. Bahkan, seluruh struktur, termasuk anggota DPRD DKI Jakarta dari PKB, sudah mengerahkan upaya maksimal.

"Teman-teman bekerja, bahkan mengeluarkan uang. Kalau yang dijual tidak laku, apa mau dikata?" ungkap Jazilul dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (29/11/2024) lalu. 

Jazilul juga mengungkapkan perbedaan antara pemilu legislatif dan pilkada. Ia menekankan faktor figur kandidat sangat menentukan dalam pilkada, sesuatu yang menurutnya menjadi tantangan besar dalam memenangkan RK-Suswono. 

Jazilul menyebutkan kandidat yang diusung PKB tidak berhasil menarik perhatian publik. Ia menilai pencalonan gubernur Jakarta tidak melalui proses yang ideal di tingkat akar rumput.

Akibatnya, warga DKI merasa pilihan yang tersedia tidak menarik. "Faktanya, pasangan RK-Suswono tidak menarik. Ini adem-ayem," ujar Jazilul. 

Menurutnya, rendahnya daya tarik pasangan ini juga disebabkan absennya sosok yang mampu menjadi figur nasional. 

Jazilul mencatat, biasanya Pilkada Jakarta menghadirkan tokoh yang bisa menjadi pemimpin skala nasional, tetapi kondisi tahun ini berbeda. "Untuk DKI saja, warganya tidak antusias," ucap Jazilul. 

Seperti diberitakan, Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda, menyebutkan bahwa para kader PKS belum mendukung sepenuhnya Ridwan Kamil dan Suswono dalam Pilkada Jakarta.

Walaupun PKS menempatkan Suswono yang menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat sebagai bagian dari Pilkada Jakarta, namun hanya 49,2 persen yang mendukung pasangan tersebut.

"Suara PKS 49,2 persen ke Ridwan Kamil-Suswono, lalu ke Pramono Anung-Rano Karno 33,3 persen, ke pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 7,4 persen," kata Hanta Yuda dalam paparannya secara daring di Youtube Poltracking TV, Jumat (27/9/2024).

Di sisi lain, PDIP sebagai partai pengusung utama Pramono-Rano, lebih dari 50 persen mendukung penuh pasangan tersebut. Suara PDIP 57 persen ke Pramono-Rano, 23,3 persen ke Ridwan Kamil-Suswono, dan 2,3 persen ke Dharma-Kun.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengakui bahwa partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus belum optimal untuk mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada Jakarta 2024. 

Menurut Mardani, hal itu menjadi salah satu faktor yang membuat pasangan RK-Suswono belum unggul pada putaran pertama Pilkada Jakarta 2024. 

“Kalau kami sederhana, kita itu punya partai yang demikian banyak dan demikian bagus. Kami percaya 15 partai yang dukung itu bagus-bagus semua, Tapi kemarin nampaknya belum optimal,” ujar Mardani kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kamis (28/11/2024). 

Mardani berpandangan, belum optimalnya kerja partai pendukung RK-Suswono disebabkan pelaksanaan Pilkada serentak yang berdekatan dengan Pilpres dan Pileg 2024.