RADAR NONSTOP - Jokowi kaget kalau PT Pertamina melakukan monopoli. Akibat monopoli avtur itulah harga tiket jadi mahal.
Sementara Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan mahalnya harga avtur tak lepas dari tidak adanya badan usaha selain PT Pertamina (Persero) yang memiliki fasilitas penyedia avtur di bandara. Hal ini berbeda dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk sepeda motor atau mobil yang memiliki opsi selain Pertamina.
Badan usaha selain Pertamina kata JK, bisa saja membuat fasilitas penyedia avtur di bandara dengan melakukan investasi baru berupa pembangunan tangki. Namun hal itu harus melalui kajian yang rinci.
BERITA TERKAIT :Pembangunan Terminal 4 Bandara Soetta Ditolak, Erick Ogah Cari Masalah Baru
Nicke Widyawati Didepak Dari Pertamina, Saatnya Cuci Gudang BUMN?
Di sisi lain, JK tak menampik harga avtur yang mahal menjadi penyebab kenaikan harga tiket pesawat oleh sejumlah maskapai penerbangan. Sebab, 35 persen ongkos pesawat berasal dari biaya avtur.
"Kalau mau ditarik murah, sudah berapa airlines yang tutup? Ada Batavia dulu, kemudian Adam Air, Merpati, Mandala, Sempati, semua kan tutup bangkrut," terang JK.
Informasi yang diutarakan Jokowi sebenarnya bukan barang baru. Dalam kesempatan berbeda, Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Ari Askhara menjelaskan perusahaan penerbangan harus merogoh kocek lebih dalam berkisar 10 persen-16 persen apabila membeli avtur milik Pertamina di Indonesia.
Sebaliknya, jika maskapai mengisi avtur di luar negeri, harganya jauh lebih murah.