Kamis,  31 July 2025

Warga DKI Banyak Yang Gak Punya Septic Tank, Kotoran BAB Dibuang Ke Kali & Got 

RN/NS
Warga DKI Banyak Yang Gak Punya Septic Tank, Kotoran BAB Dibuang Ke Kali & Got 
Ilustrasi

RN - Buang Air Besar Sembarangan (BABS) masih menjadi momok di Jakarta. Ternyata, banyak warga yang tidak punya septic tank.

Alhasil, kotoran BAB dibuang ke kali atau ke got. Sebelumnya data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta ada 850 kepala keluarga (KK) di Ibu Kota yang belum memiliki akses sanitasi layak dan buang air besar ke sungai atau tempat terbuka.

Dari julah itu masih ada 9 kelurahan di Jakarta yang menjadi fokkus buang air besar sembarangan. Di Jakarta Utara ada 4 lokasi, Jakarta Barat 2 lokasi, Jakarta Timur 2 lokasi, dan Jakarta Selatan 1 lokasi. 

BERITA TERKAIT :
Warga Jakarta Utara Jorok-Jorok, Masih BAB Sembarangan 

BABS Kali Ciliwung 

Di kota Jakarta Timur berdasarkan data, akses masyarakat terhadap jamban mencapai 90,52 persen. Hal ini menunjukkan perlunya intervensi lebih lanjut untuk menghapus praktik BABS secara menyeluruh.

Rusunami Bidara Cina merupakan salah satu wilayah di Jakarta Timur yang perlu mendapat perhatian dikarenakan saluran pembuangan tidak dialirkan ke septic tank, melainkan melalui selokan yang berakhir di sungai Ciliwung.

Kondisi ini berkaitan erat dengan isu kesehatan masyarakat, terutama tingginya angka kejadian penyakit berbasis lingkungan.

“Persoalan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) memang menjadi perhatian, dan karena ini merupakan sesuatu kebutuhan yang mendasar di masyarakat” ujar Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, saat menghadiri peletakan batu pertama tangki septik biogas di Rusunami Bidara Cina, Jakarta Timur, dikutip Selasa (29/7/2025).

Pramono juga mendukung kolaborasi PT JIEP dan Pemerintah Kota Jakarta Timur dalam menghadirkan tangki septik biogas untuk masyarakat di Rusunami Bidara Cina, Jakarta Timur.

“Kami sangat mengapresiasi seluruh pihak yang mendukung serta atas inisiatifnya dalam memanfaatkan teknologi biogas yang tidak hanya menyelesaikan masalah sanitasi, tetapi juga menghasilkan energi alternatif yang bermanfaat bagi masyarakat,”ujarnya.

“Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta seperti ini sangat penting dalam mewujudkan Jakarta yang lebih sehat dan berkelanjutan menuju Kota Global,” tutup Pramono.

Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin, berharap inisiatif ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam mewujudkan Jakarta Timur yang lebih sehat dan bebas dari praktik BABS.

Melalui program ini, diharapkan tidak hanya membantu mengatasi masalah sanitasi, tetapi juga turut memperkenalkan solusi energi alternatif yang ramah lingkungan dan terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

#BAB   #BABS   #MCK