RADAR NONSTOP- KPU Kota Tangerang Selatan memperingati para pemuka agama dan pendakwah tidak menambah isi ceramah dengan unsur politik.
Ketua KPU Tangsel Bambang Dwitoro menegaskan, dirinya tidak akan ragu untuk menegur siapa saja melakukan kesalahan dalam pemilu nanti. Kata Bambang, semua kalimat dan kata-kata para pendakwah harus diperhatikan betul-betul sebab bisa jadi dalam ceramahnya tersebut terselip politik.
"Sudah ada beberapa vidio yang ditunjukkan kepada saya dimana di vidio tersebut ada seorang Pendakwah dari Muslim dan Kristen yang menyinggung unsur politik. Isinya tidak lain adalah keharusan umat tertentu memilih Capres yang dikatakan," ucapnya saat mengikuti Deklarasi Tolak Politisasi dan Kampanye rumah ibadah di di Kelenteng Khong Hu Cu, Pondok Jagung, Kecamatan Serpong Utara, Kamis, (21/2/2019).
BERITA TERKAIT :Sirekap Rawan Bikin Gaduh Pilkada 2024, Waspada Jual Beli Suara
Komisioner KPU DKI Jakarta Dody Wijaya Raih Jakarta Youth Award 2024
Dalam Acara tersebut hadiri, Wali Kota Tangsel Airin Rachmy Diany, Ketua Bawaslau Acep, dan seluruh pemuka agama serta pihak kepolisian dan TNI.
Walikota Tangsel Airin Rahmi Diany pada kesepatan itu meminta tokoh masyarakat dan tokoh agama serta unsur lainnya untuk melakukan upaya pencegahan, agar tempat ibadah tidak dijadikan alat media politik serta disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk berkampanye.
Airin mengungkapkan, akan mengsosialisasi pelarangan di seluruh tempat ibadah yang sejumlah 600 di Tangsel. Ia berharap dengan sosialisasi itu, seluruh elemen masyarakat dan pemuka agama saling menjaga kedamaian. Selain itu, Airin juga meminta masyarakat tidak melakukan menyebarkan radikalisme dan berita Hoax
"Pada saatnya 17 april mendatang, seluruh masyarakat Tangerang Selatan diharapkan untuk datang ke TPS memilih sesuai dengan kata hatinya di pilpres maupun pileg. Kita ingin menunjukan bahwa apapun pilihan apapun agama dan yang lainnya tetap kita adalah Indonesia,"tukas Airin
.