RN – Jakarta kembali jadi sorotan, bukan karena kemacetan, tapi karena hasil pemeriksaan kesehatan warganya yang bikin geleng kepala. Menurut laporan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, hingga Oktober 2025 sudah ada 2,5 juta warga yang mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Ya, sebuah angka fantastis yang menunjukkan betapa antusiasnya warga kalau kata gratis disematkan di depan layanan publik.
Namun di balik angka yang tampak menggembirakan itu, terselip fakta mengejutkan. Hasil pemeriksaan menunjukkan sebagian besar warga ibu kota ternyata masih bergulat dengan masalah obesitas, kolesterol tinggi, dan minim aktivitas fisik. Dengan kata lain, Jakarta memang sehat di laporan, tapi gaya hidupnya masih jauh dari ideal.
“Rata-rata warga kita memang sudah sadar pentingnya cek kesehatan, tapi belum tentu siap mengubah kebiasaan. Banyak yang begitu tahu hasilnya tinggi, langsung bilang, ‘ah mungkin alatnya salah’,” ujar Plt. Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes DKI, Sri Puji Wahyuni, Jumat (31/10/2025).
BERITA TERKAIT :Pramono Baru Sadar Kalau TransJakarta & MRT Kusut, Tap-In Sekali Tapi Duit Kesedot Dua Kali
Program CKG sendiri melayani sekitar 10 ribu orang per hari lewat Puskesmas, pos pemeriksaan, hingga layanan jemput bola ke komunitas. Meski begitu, tantangan terbesar ternyata bukan soal pemeriksaan, tapi soal perubahan perilaku.
“Masih banyak yang kurang olahraga dan terlalu sering jajan makanan tinggi lemak,” kata Puji lagi.
Dinkes DKI kini memperkuat langkah promotif dan preventif, menggandeng berbagai pihak untuk mendorong perilaku hidup sehat. Mulai dari kampanye makan sayur, olahraga bareng warga, hingga lomba lingkungan aktif.
Sementara itu, di level nasional, Kementerian Kesehatan mencatat 44,9 juta warga Indonesia sudah ikut program yang sama. Dari jumlah itu, 41,8 juta telah menjalani pemeriksaan dan sisanya masih menunggu giliran. Targetnya ambisius, 70 juta orang dicek sebelum tahun berakhir.
Angka boleh membaik, tapi kenyataannya Jakarta tetap harus bekerja keras menurunkan angka timbangan sebelum mengklaim diri sebagai kota sehat. Karena meski data terlihat hijau, banyak perut warga yang masih merah tanda bahaya.
Populer Berita
