RADAR NONSTOP - Lengkap sudah cap Kota Depok. Dari begal, geng motor hingga narkoba.
Kabar yang beredar, Depok menjadi kampung narkoba. Tapi Wakapolresta Depok AKBP Arya Perdana membantah bahwa Kota Depok menjadi kampung narkoba.
Menurut Arya, Depok cenderung menjadi tempat transit para pengedar narkoba.
BERITA TERKAIT :PKS Mulai Dibenci Di Depok, Imam Tumbang Dan Ahmad Syaikhu Jeblok
20 Tahun Kuasai Depok, PKS Rontok Dan Jagonya Tumbang Oleh Supian-Chandra
"Di Depok sendiri mereka kebetulan lewat yang kita tangkap kurir mau antar ke suatu tempat. Kecenderungan pakai di Jaksel, dia ambil (narkoba) di mana ya kita tangkap. Jadi di sini (Depok) daerah transit," kata Arya kepada wartawan di Mapolresta Depok, Jalan Margonda Raya, Depok, Kamis (28/2/2019).
Arya kemudian bicara soal banyaknya pengungkapan kasus narkoba di wilayah Depok bukan berarti Depok menjadi 'sarang' narkoba. Banyaknya kasus narkoba yang terungkap di Depok karena keaktifan anggota dalam mengungkap kasus narkoba.
"Banyaknya ungkapan narkoba yang ada di wilayah kita itu sebetulnya karena memang kita yang mencari orang yang gunakan narkoba atau yang melakukan penjualan di wilayah kita. Kalau misalnya bamyak barang bukti yang kita temukan tidak lalu bisa dikatakan bahwa kampungnya (narkoba) di sini, tidak. Artinya memang di sini pengungkapannya banyak karena kita melakukan banyak penangkapna, tapi kalau kita mau deteksi misal ada satu kampung yang terdeteksi kampung narkoba kita belum bisa katakan itu," papar Arya.
Selama Februari 2019, Polresta Depok mengungkap 28 kasus narkoba. Dari 28 kasus itu polisi menangkap 35 tersangka.