Sabtu,  23 November 2024

Warga Satu Desa Blokir Akses Masuk TPS Burangkeng Bekasi

YUDHI
Warga Satu Desa Blokir Akses Masuk TPS Burangkeng Bekasi

RADAR NONSTOP - Sejak pagi warga satu desa berbondong - bondong menuju TPS Burangkeng. Begitu sampai di depan akses masuk tempat pembuangan sampah ahir tersebut, warga langsung memasang spanduk dan berorasi.

Mereka menuntut TPA Burangkeng ditutup. Aksi penutupan akses masuk tersebut buntut dari kekecewaan warga

Pemerintah Daerah, yang dinilai cuek atas kehidupan warga sekitar.

BERITA TERKAIT :
Kena Masalah, Akun Tiktok Herkos Voters Dilaporkan ke Polres Kota Bekasi
Mendekati Pencoblosan, DPRD Kota Bekasi Ingatkan KPU dan Bawaslu Bekerja Profesional

"Kemarin, Senin 4 Maret 2019, kami sudah tutup, Selasa siang, kami gelar aksi lagi," kata anggota tim 17 Desa Burangkeng, Jay Ahmadin kepada awak media, Rabu (6/3/2019).

Sebelumnya, warga juga sudah menggelar aksi serupa, namun sebentar. Akan tetapi meski massa membubarkan diri, sebagian warga tetap mengawasi keluar masuk truk pengangkut sampah.

Jay menuturkan, sebelum ada kesepakatan antara warga dengan Pemerintah Daerah, truk sampah dilarang membuang sampah ke TPA.

"Makanya hari ini kita kembali demo dengan massa yang lebih besar,” bebernya.  

Jay menjelaskan, tuntutan warga terhadap Pemerintah Daerah, tak lain untuk meminta kompensasi yang menjadi hak warga sekitar. Kompensasi itu berupa, uang, sarana prasarana yang memadai, penyediaan sarana kesehatan dan infrastruktur. “Selama ini, sarana kesehatan sama sekali tidak ada, " katanya.

Diketahui, selama ini warga yang berdekatan dengan TPA Burangkeng, dihuni sebanyak 1.300 kepala keluarga (KK). Mereka terbagi dari 18 RT di RW 13 Desa Burangkeng. Dijelaskan Jay, selama ini kondisi TPA Burangkeng, sudah tidak ideal lagi. Aroma tidak sedap selalu dirasakan warga. “Sampah tercecer ke mana-mana, apa layak seperti itu," ujarnya.

Makanya, bila pertemuan hari ini tak menemukan solusi, warga akan kembali turun ke jalan untuk menutup akses masuk truk sampah. Hal itu dilakukan, agar Pemerintah Daerah bisa lebih peduli kepada warga sekitar Burangkeng.

Sementara itu, Sekretaris Desa Burangkeng, Ali Gunawan menambahkan, penutupan akses masuk truk sampah ke TPA Burangkeng ini buntut kekecewaan warga kepada perilaku pemerintah daerah. Sebab, setelah beberapa kali menuntut ke pemerintah daerah tapi tak pernah diakomodir.

"Dan. kami sepakat, mulai Senin 4 Maret 2019, TPA Burangkeng, kami tutup sementara dengan batas waktu yang belum ditentukan," katanya.

Padahal, kata Ali, dampak yang dirasakan masyarakat atas pembuangan sampah ke TPA Burangkeng sangat besar. Terutama, soal gangguan kesehatan. Namun, sampai sekarang warga belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Terutama, soal fasilitas publik sampai ke jaminan kesehatan warga.

"Kami belum pernah direspons positif dari Pemerintah Daerah. Apa harus dengan cara seperti ini, baru pemerintah mau mendengarkan aspirasi kami," pungkasnya.