RADAR NONSTOP - Pengakuan mengejutkan dilontarkan penulis buku Prabowo-Sandi di Mata Milenial. Mereka adalah Riyanda Barmawi, Haris Samsuddin dan Muhammad Jusrianto.
Siapa sangka, ketiga orang ini dulunya pendukung Joko Widodo pada Pilpres 2014. Namun, kini mereka mengungkapkan kegundahan tentang ketidakmampuan Jokowi memimpin negara selama 4,5 tahun ini.
Haris Samsuddin menjelaskan kekecewaan terhadap Jokowi yang tidak sesuai harapan. Awalnya ia melihat ada harapan baru untuk Indonesia dari seorang Jokowi.
BERITA TERKAIT :Kurang 160 Ribu Dokter Spesialis, Prabowo Minta India Bantu Indonesia
Sudah Gak Corona Lagi, DPRD DKI Cari Tempat Rapat Yang Cihuy Bahas RAPBD 2025
"Alasan kami menulis buku ini jelas, kami awalnya pendukung Jokowi. Kami tegaskan, bahwa 2014 lalu kami bertiga ini adalah Jokowers yang sangat militan," kata Haris saat Launching dan Bedah Buku Prabowo-Sandi di Mata Milenial, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2019).
"Saya di LSM dan lembaga research, mendukung Jokowi karena kami melihat sosoknya yang bisa membawa harapan baru bagi Indonesia. Waktu itu ya, empat tahun lalu," ungkapnya.
Bukan hanya itu, Haris mengaku mendukung Jokowi kala itu karena dianggap bisa mengurangi persoalan bangsa.
"Kemudian, alasan lain membuat kami yakin Jokowi akan mengurai problematika bangsa. Mengurai persoalan yang ada di RI, cukup meyakinkan dengan karakternya," ucap Haris.
"Dia sangat populis, itu terus menguat ketika lama-lama melihat figur Jokowi. Lebih percaya Jokowi ini harapan baru, di tengah krisis karakter elit politik kita. Itu sebetulnya, kami yakin Jokowi mampu hidup bersama dengan rakyat. Ternyata berbeda dengan realitas," sambungnya.
Sementara itu, penulis lain, Riyanda Barmawi menyebut kenapa Prabowo-Sandi disebut milenial? Walau secara umur kedua paslon itu tidak kategori milenial. Ia menyebut secara sosiologis dan perilaku keduanya adalah milenial.
Riyanda mengakui penulisan buku ini punya motif ideologis, karena ada ketertarikan terhadap Prabowo-Sandi di masa Pilpres 2019. Itu pula yang menjadi magnet dalam penulisan buku ini.
"Apakah Prabowo Sandi masuk dalam kategori milenial? Prabowo-Sandi tidak masuk dalam kategori milenial secara demografis, tapi ada pandangan lain, faktor sosiologis dan perilaku. Sandi mampu menjawab kebutuhan milenial," jelasnya.
Sementara itu, menurut Riyandi, gagasan Prabowo linear dengan zaman ini. Karena itu, figur Prabowo-Sandi layak untuk dibedah. "Jadi itu menurut kami figur mereka berdua layak untuk kita bedah," katanya.