Jumat,  22 November 2024

PDIP Juara di Dapil Neraka?

Gerindra Bisa Kuda Hitam, Sukur H Nababan Masih Terkuat

CR/RN/NS
Gerindra Bisa Kuda Hitam, Sukur H Nababan Masih Terkuat
Sukur H Nababan saat acara PDIP menggelar try out SMBPTN, beberapa waktu lalu.

RADAR NONSTOP - PDI Perjuangan diprediksikan akan tetap mendapat dua kursi DPR RI di Daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat VI, meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok, pada Pemilihan Legislatif, pada 17 April 2019.

Perebutan kursi di dapil kategori neraka ini berlangsung ketat. Bukan hanya artis, tapi dua menteri Jokowi juga bertarung di Bekasi dan Depok. Dari 90 caleg yang bertarung hanya enam kursi yang diperebutkan. 

Berdasarkan kajian dan analisa dari Pena Hijau, perolehan kursi DPR akan tersebar rata. PDI Perjuangan misalnya, bertahan pada perolehan dua kursi. 

BERITA TERKAIT :
Wakil Ketua DPRD Kab Bekasi Dibui, Kader PDIP: Kita Pesta Bung Leman Diborgol
Leman Selalu Lolos, Pernah Diperiksa KPK Kasus Suap Meikarta, Kini Diborgol Kejari Kabupaten Bekasi 

Dua caleg terkuat, yakni Sukur H Nababan (SHN), Angel Karamoy. PKB diperkirakan mendapatkan satu kursi. Yang terkuat adalah Menakertrans Hanif Dakhiri dan pengacara kondang artis, Farhat Abbas. 

"Di PDIP, Sukur terkuat. Selain memiliki basis massa riil, dan solidnya kader banteng di tingkat DPC dan PAC. Kursi kedua bisa dimenangi Angel Karamoy," ungkap Peneliti Pena Hijau, Ahmad Rijal saat berdiskusi dengan awak media di kawasan Sarinah, Senin (15/4) malam.  

Sementara, PKS yakni Mahfudz Abdulrahman. Golkar ada Wenny Haryanto dan Sity Aisyah, PAN ada Intan Fauzi. 

"Gerindra bisa jadi kuda hitam. Tren Gerindra lagi naik bisa saja kuda hitam, dan ini menjadi kejutan. Caleg Gerindra yang paling mencolok adalah Nurozi,"  ujarnya. 

Ahmad melanjutkan, beberapa alasan masyarakat dalam menentukan pilihan caleg yaitu karena kenal, rekam jejak dan kekuatan mesin partai. 

"Dari hasil beberapa lembaga survei yang dilakukan internal partai, nama Sukur elektabiliasnya paling tinggi," tukasnya.

Dalam hasil survei sebelumnya, PDI Perjuangan selalu diposisi pertama, sementara enam parpol terbawah terancam gagal lolos.

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) sebelumnya mencatat elektabilitas PDI Perjuangan per April 2019, sebesar  26,7 persen hingga 31,1 persen.

Lalu, di bawahnya adalah Partai Gerindra 13,4 persen-17,8 persen, Partai Golkar 11,5 persen-15,9 persen, Partai Demokrat 4,6 persen-9,0 persen, PKB 4,5 persen-8,9 persen, PKS 3,8 persen-8,2 persen, Partai Nasdem 3,5 persen-7,9 persen, Partai Perindo 2,3 persen-6,7 persen, PPP 1,9 persen-6,3 persen, dan PAN 1,4 persen-5,8 persen.

Untuk PKS, Nasdem, PAN, PPP, dan Perindo masih rawan walaupun potensial lolos Parlementary Threshold 4 persen.

Sementara untuk elektabilitas enam parpol terbawah adalah Partai Hanura 0,5 persen-3,2 persen, PBB 0,5 persen-3,2 persen, PSI 0,5 persen-3,2 persen, Partai Berkarya 0,5 persen-3,0 persen, Partai Garuda 0,4 persen-2,6 persen, dan PKPI 0,3 persen-2,3 persen.

Lembaga survei Poltracking Indonesia juga menyebut elektabilitas partai tertinggi dipegang oleh PDI Perjuangan dengan 23,5 persen. Disusul Gerindra dengan 13,7 persen, Partai Golkar 12,8 persen, ketiga PKB 9,7 persen.

Posisi keempat dan kelima diisi oleh NasDem dan Demokrat dengan 7,5 dan 7,2 persen. Lalu PKS 6,7 persen, PAN 5,7 persen, dan PPP 5,4 persen.

Kemudian Perindo 2,8 persen, Hanura 1,7 persen, PSI 1,4 persen, PBB 0,8 persen, Berkarya 0,8 persen. Disusul PKPI 0,2 persen dan Partai Garuda 0,1 persen.

#SukurHNababan   #PDIP   #Bekasi   #