RADAR NONSTOP - Salah input data KPU terus berlanjut. Kali ini tak tanggung - tanggung, suara Jokowi - Amin 183 dimarkup 1833. Sedangkan Prabowo - Sandi tetap 2 suara.
Kejadian ini terungkap dari kejelian warga yang terus menerus memplototi Situng KPU di situs pemilu2019.go.id. Parahnya lagi, untuk memanipulasi kebohongan tersebut, petugas entri data KPU mengupload C1 bodong alias abal - abal, tidak ada tanda tangan saksi.
Dari penelisikan itu, warganet yang notabene merupakan relawan Prabowo-Sandi menemukan ada mark up yang luar biasa untuk pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dari TPS 4 Kelurahan Petak Kaja, Kecamatan Gianyar, Bali.
BERITA TERKAIT :Mendekati Pencoblosan, DPRD Kota Bekasi Ingatkan KPU dan Bawaslu Bekerja Profesional
Kasak-Kusuk Mr A Dongkel Kursi Wali Kota Jakpus
Menurut formulir C1 yang dimiliki relawan, di TPS ini Jokowi-Ma'ruf mendapat suara 183 dan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi mendapat 2 suara. Namun di Situng KPU, suara 01 membengkak menjadi 1833 atau dimark up hingga 1.650 suara, sementara suara 02 tetap 2.
"Pemecahan rekor penggelembungan suara .... 01 disulap dari 183 menjadi 1833. Neraka jahanam tempat kalian KPU," kecam @AyahUdin6, Selasa (23/4/2019).
Dari TPS 03 Kelurahan Pulau Kampar, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau, suara 02 disunat 100 dari 171 berdasarkan formulir C1 yang dimiliki relawan Prabowo-Sandi, menjadi hanya 71. Ajaibnya angka ini diperkuat C1 yang di-up load KPU, yang diketahui tidak ditandatangani saksi alias bodong.
"Ini video kejadian di kampung saya, pak @mas_abudiman yth. Saya kok ngerasa duit puluhan T buat KPU jadi percuma bahkan musibah ketika menjadi senjata untuk membohongi rakyat. Bapak gak malu yah institusi yang bapak pimpin bobrok begini? Atau budaya malu masih hal mahal? Merci," kata @hasmi_bakhtiar untuk mengomentari temuan itu.
Dari TPS 09 Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jabar, relawan juga menemukan perolehan suara Prabowo-Sandi dipangkas dari 172 berdasarkan formulir C1, menjadi 95 suara. Sedang perolehan suara Jokowi-Ma'ruf dimark up dark 16 suara pada formulir C1, menjadi 132 suara.
"Dibilang server mereka dihack, GAK MAU. DIbilang salah input, LEBIH FATAL LAGI," sungut @budisjarif1 untuk mengomentari temuan ini.
Tindakan admin pemilu2019.go.id mengotak-atik hasil perhitungan suara demi memenangkan Jokowi, berakibat keaalahan yang makin serius.
Pada data dari TPS 42 Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi, Jaksel, KPU menginput bahwa 01 mendapat 184 suara dan 02 mendapat 115 suara.
Padahal, formulir C1 menyebut pasangan 01 hanya mendapat 84 suara dan 02 mendapat 115 suara.
Akibat mark up hingga 100 suara untuk 01, KPU lupa menggelembungkan jumlah pemilih menjadi 299, karena tetap ditulis 199.