RADAR NONSTOP- Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Bangunan dan Perumahan Rakyat (DBPR) terus berinovasi dan bekerjasama bersama masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu upayanya adalah pembangunan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), yang pendanaannya, dilakukan oleh Islamic development Bank (IDB).
Pembangunan Sanimas IDB ke-12 yang terletak di Kampung Parigi Rt 04/10, Kelurahan Lengkong Wetan, Kecamatan Serpong tersebut dilakukan sejak 2018, dan mendapatkan respon positif dari masyarakat, serta telah resmi digunakan oleh 60 rumah.
BERITA TERKAIT :Bang Ben Sebut Sewa Kabel FO Gak Ada Payung Hukum, Uangnya di Kantong Siapa?
Bang Ben Lihat Tuh Tanggul Puri Pamulang Jebol Lagi
Sanimas tersebut berfungsi dalam menampung limbah rumah tangga seperti, pembuangan Mandi Cuci Kakus (MCK) dan limbah rumah tangga lain bersifat cair.
Dalam peresmian tersebut, hadir Direktorat Jenderal (Dirjen) Cipta Karya, Asisten Daerah (Asda) II Kota Tangsel, Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Banten, serta Kepala Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangsel.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DBPR Tangsel Dendi Priyadna menyatakan, pihaknya akan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain dalam pengawasan dan pemeliharaan Sanimas IDB guna mewujudkan masyarakat yang bersih dan sehat. Dirinya turut mengoptimalkan Kelompok Pengawasan dan Pemeliharaan (KPP).
"Dalam pelaksaan operasional dan pemeliharaan (Sanimas), selanjutnya kami juga melibatkan OPD lain, terutama Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta), Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB). Untuk tahun 2018, (Sanimas yang terbangun) sudah 12 titik, dan untuk tahun 2019, kita berencana akan membangun 9 titik ," kata Dendi.
"Dengan pengawasan kualitas air, pembuangan secara berkala, monitoring pemberdayaan, serta informasi lokal yang termasuk kategori rawan sanitasi dan air bersih, jadi tetap harus berintegrasi dengan OPD lain. Saya berharap, kedepannya KPP selaku operator, dapat melakukan terobosan-terobosan, bagi pengembangan dan terutama pemeliharaannya," pungkasnya.
Hal senada yang disampaikan oleh Asda Retno Purwati mengatakan, pihaknya yang mewakili Walikota Tangsel sangat berterimakasih terhadap bantuan yang diberikan. Dirinya berharap, bantuan untuk pembangunan sanitasi tersebut, dapat dikelola dan diberdayakan secara maksimal oleh masyarakat.
"Bantuan yang telah diberikan oleh hasil kerjasama Kota Tangsel dengan Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang didanai oleh Islamic development Bank (IDB), melalui skema bantuan langsung masyarakat, yang dikelola oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), mereka telah banyak membantu Tangsel. Sekarang kita telah mendapatkan bantuan septictank dan yang perlu dipikirkan adalah, bagaimana mengelolahnya. Oleh karena itu, masyarakat butuh sosialisasi, saya berharap dinas terkait dapat memberikan sosialisasi yang tepat sasaran sehingga masyarakat kita mengerti cara pengelolaan Sanimas IDB ini," tegas Retno.
Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Banten, Rozali Indra Saputra menjelaskan, sarana dan prasarana sanitasi yang baik, mampu memberi dampak dalam meningkatkan kualitas lingkungan masyarakat, dan meningkatkan produktivitas masyarakat. Selain itu, pengelolaan limbah domestik (yang baik) pun, dapat mengurangi masalah pencemaran sungai.
" Sarana dan prasarana sanitasi yang baik, mampu memberi dampak dalam meningkatkan kualitas lingkungan masyarakat, dan meningkatkan produktivitas masyarakat. Selain itu, pengelolaan limbah domestik (yang baik) pun, dapat mengurangi masalah pencemaran sungai," kata Rozali
Rozali menambahkan Perubahan perilaku manusia menjadi tantangan Pembangunan sanitasi di Indonesia
"Masalah sosial dimana masyarakat yang masih buang air besar sembarangan, tentunya menjadi perilaku buruk, perilaku seperti ini meski kita rubah dengan cara membuat sanitasi yang baik," Pungkasnya. (Adv)