Usai Ditangkap Konsumsi Sabu, Kicauan Andi Arief Berubah Nyerang BPN
RADAR NONSTOP - Usai ditangkap sedang konsumsi sabu di salah satu hotel di Jakarta. Kicauan politisi Partai Demokrat Andi Arief berubah dratis.
Tadinya nyaring menyerang koalisi 01, kini gahar menyerang kandang sendiri (Partai Demokrat bagian dari koalisi 02). Harap maklum, Andi Arief tidak diproses sebagaimana kasus narkoba lainya. AA, panggilan akrabnya hanya disarankan menjalani rehablitasi.
Paling anyar, Andi Arief kembali berkicau klaim kemenangan 62 persen di pilpres 2019 oleh capres 02 Prabowo Subianto berasal dari setan gundul.
BERITA TERKAIT :Trump Tuding Kamala Harris Akan Bawa AS Perang Dunia Ke-3
Kamala Harris Naik, Donald Trump Anjlok
Dalam cuitan terbarunya, di akun twitter pribadinya @AndiArief_ ia mengatakan, kondisi Partai Demokrat saat ini karena ingin menyelamatkan Prabowo.
"Partai Demokrat ingin menyelamatkan Pak Prabowo dari perangkap sesat yang memasok angka kemenangan 62 persen," cuit Andi Arief, dikutip dari akun resminya, Senin (6/5/2019).
Partai Demokrat, kata dia adalah salah satu partai pengusung pasangan capres-cawapres 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Namun, pasca pencoblosan 17 April lalu dilanjutkan peristiwa sujud syukur Prabowo atas klaim kemenangan, Demokrat mengambil haluan berbeda.
Andi Arief menyebut, ada elemen kelompok lain yang berada di dekat Prabowo di luar partai-partai yang tergabung dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN). Tapi justru Prabowo, sangat mengistimewakan kelompok ini. Kelompok inilah yang disebut Andi Arief sebagai setan gundul itu.
"Dalam koalisi adil makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," kata dia.
Partai Demokrat, nampaknya tidak nyaman dengan adanya kelompok yang disebut setan gundul tersebut. Namun menurut aktivis 98 itu, jika Prabowo masih lebih mempercayai kelompok ini, Demokrat lebih baik memilih jalan di luar itu.
"Partai Demokrat hanya ingin melanjutkan koalisi dengan Gerindra, PAN, PKS, Berkarya dan Rakyat. jika Pak Prabowo lebih memilih mensubordinasikan koalisi dengan kelompok setan gundul, Partai Demokrat akan memilih jalan sendiri yg tidak hianati rakyat," tulisnya.