Senin,  13 May 2024

Tradisi Semur Kebo Betawi Saat Lebaran Nyaris Punah

NS/RN
Tradisi Semur Kebo Betawi Saat Lebaran Nyaris Punah

RADAR NONSTOP - Daging kerbau mulai langka. Budaya memasak daging yang kerap disebut semur kebo sudah jarang kita temuakan di rumah-rumah orang Betawi saat Lebaran. 

Pada tahun 1980-2000, hampir semua orang Betawi di Jakarta memasak semur kebo. Dagingnya yang kenyal menjadi cita rasa tersendiri. 

Semur berisi daging yang direbus dalam kuah berwarna cokelat yang terbuat kecap manis, bawang, pala dan cengkeh. Makanan ini ternyata memiliki nilai filosofi dan nilai sejarah didalamnya.

BERITA TERKAIT :
Pilihan Destinasi Wisata Libur Lebaran, Jungle Land Sentul Dipadati Ribuan Pengunjung
Alhamdulillah, Kasus Timah Kalah Dengan Perputaran Duit Lebaran Rp 369,8 Triliun

Hidangan ini sudah dikenal sejak abad ke-9 Masehi. Hal ini terlihat dari beberapa prasasti, relief candi serta kakawin Jawa yang menceritakan tentang Ganan, hadanan prana wedus yang menyangkut pada hidangan daging sapi dan kambing.

Semur ini muncul dari hasil akulturasi budaya Indonesia, Belanda, dan Tiongkok. Berawal dari para pedagang dan pendatang dari berbagai bangsa ke Indonesia untuk melakukan ekspedisi terhadap kekayaan rempah-rempah di sini.

Para pendatang ini berbaur dengan keseharian masyarakat asli Indonesia dan menciptakan tradisi nusantara di bidang kuliner.

Hubungan antara Belanda dan Indonesia dalam pengolahan makan ini turut mengembangkan cita rasa semur. Hidangan pertemuan budaya ini dikenal dengan istilah ”smoor’ dalam bahasa Belanda yang berarti masakan telah direbus dengan tomat dan bawang secara perlahan. 

Tak hanya itu,  pendatang dari China juga datang ke Indonesia minta dibuatkan masakan kampung halamannya yang berbahan dari sari ikan kek dan dicampur gula jawa untuk memberikan sensasi nusantara.

Seiring berjalannya waktu, semur semakin melekat dan menjadi tradisi di Indonesia. Masyarakat Betawi menjadikan semur sebagai hidangan wajib saat Hari Raya Idul Fitri dan acara pernikahan. 

Masyakarat Betawi mengumpulkan dana untuk membeli kerbau, disembelih dan dimasak  bersama sama oleh warga sekitar. Hal ini menjadi tradisi di Idul Fitri yang berarti adanya kebersamaan dan gotong royong dalam masyarakat Betawi.

#Lebaran   #Semur   #Betawi   #