RADAR NONSTOP - Mahalnya tiket pesawat membuat Jokowi geram. Mantan Gubernur DKI ini bakal mengundang maskapai luar negeri ke Indonesia agar harga tiket murah.
Tapi, lucunya para maskapai dalam negeri langsung mengaku rugi. Lewat Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti mengungkapkan banyak maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia merugi.
Pernyataan dirjen ini menanggapi pengajuan menundaan pembayaran jasa kebandaraan pada kuarta I 2019 ke Angkasa Pura I oleh Lion Air yang disebabkan perusahaan maskapai berlogo kepala singa ini tengah mengalami kerugian besar.
BERITA TERKAIT :Pajak Tinggi, Pantes Harga Tiket Pesawat Mahal
Microsoft Down Bikin Kacau Jadual Penerbangan, Cuma IT China Yang Kuat
“Berdasarkan penelusuran Kementerian Perhubungan sebagian besar maskapai di Indonesia enggak ada yang untung malahan, termasuk Air Asia hampir Rp 1 triliun,” ungkap Polana Senin (10/6).
Polana, menambahkan pihaknya sedang menganalisa penyebab kerugian. “Lagi mengumpulkan data apa penyebabnya, karena memang enggak ada subsidi sama sekali ke mereka,” tuturnya.
Dia mengakui, banyak maskapai yang meminta penundaan pembayaran jasa, baik ke operator bandara dan navigasi, namun kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan.
Sebelumnya Lion group mengaku dalam kondisi kesulitan keuangan hingga harus mengajukan penundaan pembayaran kewajiban kepada operator bandara PT Angkasa Pura I (Persero).
Tekanan industri penerbangan dalam satu tahun terakhir nampaknya memaksa perusahaan maskapai tersebut mengajukan penundaan tagihan pembayaran untuk sewa ruangan dan lahan, parking fee, landing fee and aviobridge, check in counter dan baggage handling system kepada AP I untuk kewajiban Januari, Februari dan Maret 2019.