Minggu,  22 December 2024

Wakil Walikota Bekasi

Menebak Langkah Politik Tri Kuasai Banteng Bekasi

NS/RN
Menebak Langkah Politik Tri Kuasai Banteng Bekasi

RADAR NONSTOP - Tri Adhianto berhasil menguasai kandang Banteng. Sebagai Ketua DPC PDIP Bekasi tentunya akan menjadi jalan mulus bagi Tri. 

Tri berhasil melangkahi politisi senior seperti Tumai dan Anim Imamudin. Manuver Wakil Walikota Bekasi itu terbilang mulus. 

Tri tentunya memiliki hitungan matang kenapa harus berlabuh ke PDIP. Sebab saat pilkada, namanya santer dikaitkan sebagai kader PAN. 

BERITA TERKAIT :
PPN 12 Persen Usulan PDIP Saat Masih Mesra Dengan Jokowi, Prabowo Cuma Cuci Piring
Hidup Mati Kader Banteng Untuk Megawati

Di Kota Patriot, PDIP adalah salah satu partai kuat. Suaranyanya selalu berada ditiga besar. 2014, PDIP menjadi juara dan 2019 menduduki posisi nomor dua karena disalip PKS. 

Kehadiran Tri ke PDIP tentunya untuk kepentingan politik jangka panjang. Sebagai wakil dari Rahmat Effendi alias Pepen, kekuatan PDIP dan Golkar pastinya mampu membendung PKS dan Gerindra.

Tri sadar untuk membeckup Pepen harus ada kekuatan politik di parlemen. Jika Tri gagal bisa saja laju duet Pepen-Tri terganjal oleh PKS dan Gerindra. 

Pepatah soal politik adalah soal kepentingan dan target jangka panjang bisa menjadi pegangan Tri. Jika laju Pepen mulus menjalankan pemerintahan di Bekasi, pastinya Tri sebagai penerus Walikota Bekasi.

Lewat mesin Banteng, Tri bisa dengan mudah memenangi pertarungan pilkada 2023. Masuknya Tri ke Banteng bukan tanpa hambatan. 

Para kader tentunya sudah mengendus adanya manuver Tri untuk kepentingan pilkada ke depan. Saat Konfercab PDIP Kota Bekasi pada Minggu (14/7), kader Banteng protes dan melepas atribut partai. 

Tapi Tri tak bergeming dan elit Banteng pun hanya senyum. Entah sadar atau tidak, para elit tetap satu komando menerima Tri sebagai pimpinan tertinggi di DPC. 

Data dari KPU Bekasi yang diterima radar nonstop menyebutkan dari 50 kursi yang diperebutkan posisi PDIP 12 kursi, PKS 12 kursi, Golkar 8 kursi, Gerindra 6 kursi, PAN 5 kursi, Demokrat 4 kursi, PPP 2 kursi, PKB 1 kursi. 

Walau sama dengan PKS, tapi suara PDIP kalah. PKS berhasil meraup suara 267.330, sedangkan PDIP mendapatkan 240.728 suara. 

Artinya kursi Ketua DPRD yang awalnya milik PDIP lepas dan kini dipegang PKS. Beda cerita jika PAN memiliki 12 kursi dan PDIP hanya 5 kursi. 

Bisa saja Tri berlabuh ke partai yang didirikan Amien Rais. 

Figur dan Mesin

Pilkada Bekasi memang masih jauh. Tapi parpol-parpol sudah menyiapkan beberapa jagonya yang akan diusung. 

Karena berdasarkan pilkada yang digelar di Bekasi, pemenangnya selalu kekuatan figur. Artinya, mesin partai hanya sebagai pelengkap. 

Tapi tanpa mesin partai, jangan harap calon kuat bisa memenangi 

Jika melihat peluang, Tri adalah figur yang paling kuat. Sebagai incumbent dan Ketua DPC PDIP. 

Tapi kekuatan Tri bukan berarti abadi. PKS dan Gerindra pastinya bisa mengikis dominasi Tri. 

Kebijakan mbalelo Pepen-Tri bisa dijadikan senjata dalam mengikis kekuatan dan elektabilitasnya. Apalagi, dalam dunia politik, Tri belum teruji. 

Pilkada memang masih empat tahun lagi, peluang PKS dan Gerindra untuk mengikis Tri sangat panjang. 

Sedangkan Demokrat, PAN, PPP dan PKB juga harus siap mengambil posisi. Jika kekuatan PDIP dan Golkar di DPRD hanya 20 kursi dan PKS serta Gerindra berhasil merangkul Demokrat, PAN, PPP dan PKB bisa saja Pepen-Tri gagal dalam memenuhi janji kampanye. 

 

#PDIP   #Bekasi   #Opini   #