Kamis,  25 April 2024

TGPF Buka Suara Soal Iwan Bule di Kasus Novel Baswedan

RN/CR
TGPF Buka Suara Soal Iwan Bule di Kasus Novel Baswedan
Mantan Kapolda Metro Jaya, Komjen Mochamad Iriawan alias Iwan Bule

RADAR NONSTOP - Setelah hampir satu pekan menjadi polemik di jagat maya. Tim Gabungan Pencari Fakta (TPF) akhirnya buka suara soal munculnya nama Komjen Mochamad Iriawan atau Iwan Bule dalam kasus Novel Baswedan yang sudah dua tahun lebih belum terungkap.

Hendardi, salah satu anggota tim pencari fakta mengatakan, pihaknya mendatangi Iriawan untuk sekedar berbincang-bincang terkait kasus Novel. Pasalnya, Iriawan masih menjabat Kapolda Metro Jaya saat peristiwa itu terjadi.

"Menyangkut Pak Iriawan, ada penggiringan opini tentang keterlibatan elite. Kami tidak akan membenarkan yang tidak benar, tidak bisa dipaksa (membenarkan) si A pelaku, si Jenderal B otak daripada penyerangan," ujar Hendardi di Jakarta, Rabu (17/7/2019).

BERITA TERKAIT :
Iwan Bule Gabung Gerindra, Modal Untuk Lawan Ridwan KamilĀ 
Spanduk Iwan Bule Bidik Kursi Gubernur Jabar, Warga Bekasi: Gagal Di Sana (PSSI) Mau Ke Sini

Hendardi mengatakan, pihaknya tak menyebutkan ada keterlibatan pria yang dikenal dengan panggilan Iwan Bule itu dalam kasus Novel. Klarifikasi yang dilakukan pada Iriawan hanya untuk menanyakan hubungan yang terjalin antara Iwan dan Novel.

"Yang berkaitan berhubungan di Polda Metro Jaya karena yang bersangkutan (Novel) diperkenalkan seseorang kepada Pak Iriawan, wajar saja, pertemuan biasa saja," jelasnya.

Hendardi mengatakan, setiap pertemuan yang dilakukan Novel dan Iriawan selalu ada saksi. Dan pihaknya telah memeriksa saksi yang mengetahui soal pertemuan mereka.

Anggota TGPF lainnya yaitu Ifdhal Kasim mengatakan, dirinya pernah menyambangi Novel di KPK sekedar berbincang-bincang terkait kasusnya. Saat pertemuan itu, Novel pun mengklarifikasi pernyataannya yang menyebutkan jika Iriawan pernah menyampaikan jika ada orang yang sedang mengawasinya.

Menurut Ifdhal, pernyataan itu justru disampaikan Novel kepada Iriawan.

"Kami klarifikasi pernyataan Pak Novel di dalam berita acara pada 14 Agustus 2017 di depan penyidik Polri, dia mengatakan bahwa seakan-akan Pak Iriawan memberi informasi ke Novel rumahnya diawasi oleh seseorang," katanya.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Iqbal menambahkan, hubungan Novel dan Iriawan adalah senior dan junior di kepolisian. Pertemuan yang dilakukan keduanya pun merupakan hal yang wajar terjadi.

"Ada pertanyaan, informasi tidak tahu dari mana Pak Komjen Iriawan waktu itu ngobrol dengan Pak Novel Baswedan itu biasa di dalam hubungan senior junior, Pak Novel juga mantan polisi, junior kami," imbuhnya.

Sebelumnya, TGPF menyampaikan rekomendasi kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Namun, tim pencari fakta telah gagal mengungkapkan siapa dalang dibalik penyiraman Novel.

Investigasi enam bulan yang dilakukan hanya memaparkan tentang enam kasus high profile yang kemungkinan berkaitan dengan kasus penyiraman Novel. Tujuan penyiraman hanya untuk membuat Novel menderita dan kesulitan-kesulitan mencari fakta di lapangan.

Hasil rekomendasi itu pun nanti akan ditindaklanjuti oleh tim tekhnis yang dipimpin oleh Kabareskrim Mabes Polri Komjen Idham Azis.