RADAR NONSTOP Indonesian Police Watch (IPW) mendesak Cyber Crime Bareskrim Polri dan Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN) untuk menyelidiki persoalan errornya sistem perbankan di Bank Mandiri.
Menurut IPW, apa yang terjadi di Bank Mandiri itu tidak hanya meresahkan nasabah tapi juga sudah meresahkan masyarakat, khususnya masyarakat perbankan nasional.
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane kepada Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) menyampaikan, kasus erornya sistem yang menimpa PT Bank Mandiri Tbk (BMR) itu sudah membuat bank-bank lain resah dan meningkatkan kewaspadaannya.
BERITA TERKAIT :Dirut Bank Mandiri Lagi Sumringah, Disebut Prabowo Calon Menteri Keuangan
Jadi Korban ATM, Ketum KNPI Haris Desak Erick Copot Bos Bank Mandiri
Untuk itu, kata Neta, Cyber Crime Bareskrim Polri dan BSSN harus masuk ke Bank Mandiri untuk mengusut kasus errornya sistem perbankan plat merah paling besar di Indonesia tersebut.
"Akibat erornya sistem Bank Mandiri ini, saldo nasabah ada yang raib dan ada juga yang bertambah drastis. Cyber Crime Bareskrim Polri dan BSSN perlu mengusut kasus ini untuk mencari tahu, apakah sistem Bank Mandiri itu error akibat adanya serangan digital dari negara lain,"terang Neta S Pane, Rabu (24/7/2019).
Akibat errornya sistem di Bank Mandiri yang diduga adanya serangan digital oleh pihak luar, dugaan lain muncul ada pihak tertentu dari luar negeri yang berusaha membobol sistem perbankan nasional itu untuk mendapatkan keuntungan ekonomi.
"Selain itu, atau apakah ada pihak tertentu yang berusaha memasukkan dana ilegal dengan jumlah besar dari luar negeri melalui sistem perbankan terbesar nasional ini dengan cara mengganggu sistemnya,"jelas Neta.
Akibat adanya peristiwa itu, IPW mendesak kasus ini harus segera diumumkan secara transparan kepada publik. Pasalnya, persoalan errornya sistem perbankan itu mengingat begitu banyaknya kepentingan publik sebagai nasabah di Bank Mandiri.