RADAR NONSTOP - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat kesal. Raut wajahnya tegang saat mendatangi Gedung PLN di Jakarta Selatan, Senin (5/8).
Di hadapan para Direksi PLN, Jokowi langsung menyinggung soal listrik padam massal yang terjadi kemarin. Peristiwa ini pernah terjadi tahun 2002.
"Saya tahu peristiwa seperti ini pernah kejadian di tahun 2002 17 tahun lalu untuk Jawa dan Bali. Mestinya itu bisa dipakai sebuah pelajaran kita bersama jangan sampai kejadian yang sudah pernah terjadi kembali terjadi lagi," ujar Jokowi di Kantor PLN, Jakarta Selatan, Senin (5/8).
BERITA TERKAIT :Sutet Ditolak Warga Tanjung Priok, PLN Asal Bangun Sebelum Sosialisasi
Standarisasi Perangkat Listrik Sangat Penting Mencegah Kebakaran Akibat Korsleting
Peristiwa ini terjadi di sebagian wilayah Pulau Jawa. Bahkan, sebagian wilayah di Jabodetabek masih ada yang padam. Sehingga, kata Jokowi, konsumen sangat dirugikan.
"Saya tahu ini tidak hanya bisa merusak reputasi PLN namun banyak hal di luar PLN terutama konsumen sangat dirugikan," cetusnya.
Jokowi juga menyentil pelayanan transportasi umum atas dampak padamnya lampu. Kata dia, pelayanan publik seperti MRT dan KRL sangat bahaya.
"Manajemen risiko yang dilakukan PLN saat listrik padam tak jalan. PLN mestinya, menurut saya, ada tata kelola risiko yang dihadapi dengan manajemen besar tentu saja ada contigency plan, ada back up plan. Pertanyaan saya kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan dengan baik," paparnya.