RADAR NONSTOP - Prestasi pelajar Indonesia di kancah internasional makin moncer. Terbukti hasil Celestine Wenardy (16) tahun berhasil menjadi juara dunia dengan inovasi non invasif dalam pengujian kadar gula darah di Science Fair 2019.
Celestine pun diganjar beasiswa pendidikan US$15 ribu dan penghargaan Virgin Galactic Pioneer Award.
Celestine mengembangkan sebuah alat glukometer yang dapat mengukur konsentrasi kadar gula dalam darah tanpa harus melakukan pengambilan sampel darah.
BERITA TERKAIT :Timnas Futsal Sabet Juara Piala AFF 2024, Merah Putih Berkibar...
Dugaan Pelecehan Seksual di SMKN 56, Wakil Ketua DPRD DKI Minta Disdik Tindak Tegas
Alat yang dikembangkan Celestine ini diharapkan dapat menjawab beberapa kendala isu diabetes yang ada di Indonesia karena diklaim lebih murah dari harga glukometer yang ada di pasaran, mudah untuk digunakan, dan dapat digunakan tanpa melakukan pengambilan sampel darah.
Celestine mengembangkan alat pengecek kadar gula darah yang bakal lebih murah dan mudah digunakan.
Pengecek kadar gula darah biasanya menggunakan sampel darah dari pasien atau pengguna, namun alat yang dikembangkan Celestine ini, nantinya mengecek kadar gula darah cukup dideteksi dengan suhu tubuh pasien atau pengguna.
Di ajang Google Science Fair, Google menantang para pelajar untuk menyalurkan rasa ingin tahu dan kecerdasan mereka dalam menemukan, menyusun, atau membangun solusi atas hal-hal yang mereka sukai.
Ribuan pelajar turut berpartisipasi dan akhir pekan lalu kami menyambut 24 finalis dari 14 negara di seluruh dunia ke kantor pusat Google di California untuk mengumumkan para pemenang.