Jumat,  22 November 2024

Ayah Bopong Jenazah Anak di Kota Tangerang, Jadi Ingat Menkum HAM Vs Arief

NS/RN
Ayah Bopong Jenazah Anak di Kota Tangerang, Jadi Ingat Menkum HAM Vs Arief
Ayah bopong jenazah jadi viral.

RADAR NONSTOP - Geger ayah Bopong jenazah anak menjadi viral. Inilah tragedi ruwet birokrasi di Kota Tangerang. 

Dalam foto yang viral terlihat seorang pria membopong anaknya yang sudah wafat. Kejadian itu terjadi di Kota Seribu Industri dan Jasa, Tangerang. Seorang warga di Kampung Kelapa, Kelurahan Kelapa Indah, Kota Tangerang. 

Pria itu membopong mayat anaknya setelah ambulan Puskesmas Cikokol menolak mengantar ke rumah duka.

BERITA TERKAIT :
MenkumHAM Kunci Operasi Parpol Yang Sedang Konflik?
Jadi Komisaris PT PLN, Jangan-Jangan Andi Arief Lagi Disetrum Agar Jinak?

Sang anak diketahui bernama Muhamad Husen. Bocah 8 tahun ini diketahui merupakan korban tenggelam di Sungai Cisadane. Bocah laki-laki malang itu kemudian ditolong dan dilarikan oleh warga ke Puskesmas Cikokol guna mendapatkan pertolongan medis.

Namun naas, nyawa bocah laki-laki berusia 8 tahun itu tak tertolong sesampainya di Puskesmas Cikokol. Petugas puskesmas menyatakan Husen telah meninggal dunia akibat terlalu banyak menelan air.

Ayah Husen yang datang ke Puskesmas berusaha mengikhlaskan kepergian anaknya. Dia pun meminta jenazah Husen diantar ke rumah dengan menggunakan mobil ambulan. Namun permintaan itu justru ditolak mentah-mentah oleh petugas.

Alasannya, mobil ambulan Puskesmas hanya untuk mengangkut pasien sakit. Hal itu sudah menjadi standar operasi prosedur dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang.

Melihat aksinya, ada seorang pengendara mobil berhenti dan mengantarkan ayah Husen ke rumah. Hingga kini Walikota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah belum bisa dihubungi.

Seperti diberitakan, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna Laoly pernah menyindir Walikota Tangerang Arief R Wismansyah. Politisi PDIP ini mempersoalkan izin pembangunan politeknik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Hukum dan HAM.

Saat itu Yasonna mengganggap Arief 'kurang ramah' lantaran mempersulit perizinan pembangunan yang berdekatan dengan kantor walikota itu.

Padahal menurutnya, Pemkot Tangerang sudah banyak menggunakan banyak tanah dari tanah milik Kemenkumham.

Bahkan kantor Walikota Tangerang tadinya merupakan tanah Kemenkumham, namun sudah diserahkan kepada Pemkot.

"Masih banyak tanah Kemenkumham yang dipakai dibangun Pemkot tak ada izin dari kita. Kemudian waktu kita bangun Politeknik sampai sekarang tak keluar izinnya. Sudah disurati apa ada kekurangan izin, perlengkapan, tidak ada tidak dijawab jawab. Waktu kemarin sudah kita resmikan, saya bilang Wali Kota Tangerang Selatan kayaknya nggak ramah sama Kumham. Langsung itu dia (Arief)," beber Yasonna Laoly.