RADAR NONSTOP - Sungai Cileungsi tercemar. Alhasil, aliran air itu disebut-sebut bisa menimbulkan alergi gatal-gatal.
Ombudsman RI Jakarta Raya mendesak Bupati Ade Yasin mengevaluasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, karena tak kompeten menangani pencemaran Sungai Cileungsi.
Warga Bekasi mengaku, air PAM yang dibuat mandi sering gatal. "Bahkan kulit kita bersisik," terang Riki warga Bekasi kepada wartawan, Kamis (29/8).
BERITA TERKAIT :Kena Masalah, Akun Tiktok Herkos Voters Dilaporkan ke Polres Kota Bekasi
Mendekati Pencoblosan, DPRD Kota Bekasi Ingatkan KPU dan Bawaslu Bekerja Profesional
Sementara Kepala Perwakilan Ombudam RI Jakarta Raya Teguh P Nugroho mengungkapkan, DLH Kabupaten Bogor telah menyatakan 17 perusahan di sekitar Sungai Cileungsi telah menyelesaikan persoalan limbahnya.
Hingga kini ada 23 perushaan lain belum menyelesaikan persoalan limbahnya. Dari 17 perusahaan yang dinyatakan clean and clear oleh DLH, ada dua perusahaan yang satu di antaranya belum menyelesaikan standar limbah mereka.
“Di lapangan tidak sesuai dengan standar pencemaran limbah lingkungan,” katanya.
“Ada perusahaan yang sudah selesai perizinannya tapi pengelolaan limbah B3 masih amburadul. IPAL-nya juga amburadul tapi sudah dinyatakan clean and clear oleh DLH,” katanya.
Menurutnya, pencemaran Sungai Cileungsi telah merugikan masyarakat dan PDAM Kota Bekasi. “PDAM tidak bisa lagi mengambil air dari Sungai Cileungsi termasuk masyarakat sekitar dirugikan,” katanya.