RADAR NONSTOP - Paripurna DPD RI berlangsung ricuh. Para senator terjadi aksi saling dorong dan nyaris adu jotos.
Sidang paripurna pada Rabu (18/9) beragendakan pengesahan tata tertib. Bahkan kericuhan wakil rakyat itu diwarnai aksi dorong mendorong.
Sidang yang digelar di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta itu dipimpin oleh Wakil Ketua DPD Ahmad Muqowam.
BERITA TERKAIT :Kasus Kriminalisasi Guru Makin Marak, Bang Dailami Serukan Darurat Perlindungan Guru
Komeng Gagap Disuruh Urus Hutan & Pertanian, Ini Kata Ketua DPD RI
Darai pantauan wartawan, aksi saling dorong berawal dari hujan interupsi yang dilakukan para senator. Interupsi terkait agenda pengesahan tatib pun langsung dilontarkan salah satu senator.
Tak diindahkan, sidang terus dilanjutkan dengan Ketua Badan Kehormatan Mervin Sadipun Komber melaporkan laporan terkait rancangan tatib. Hujan interupsi pun langsung mewarnai ruangan sidang. Tiap anggota DPD langsung berteriak dengan menyalakan mikrofon di meja masing-masing.
Rapat makin tak terkontrol karena tiap anggota DPD berbicara sehingga suasana menjadi kisruh. Interupsi salah satunya datang dari senator asal Sulteng, Nurmawati Dewi Bantilan.
Seiring dengan pembacaan laporan dari Mervin, Nurmawati terus-menerus menyampaikan interupsinya dan mengatakan agenda pengesahan tatib tidak sah. Dia mempertanyakan soal waktu pelaksanaan pembahasan tatib.
"Ini tidak sesuai prosedur. Tanggal berapa panmusnya. Ini melanggar. Ini tidak benar. Rapat tidak sah. Ini melanggar UU. Ini melanggar MD3," kata Nurmawati.