RADAR NONSTOP – Sisa duit APBD DKI Jakarta Rp 10,5 trililiun. Dana jumbo ini lantaran banyak pejabat tidak bisa memanfaatkan anggaran daerah tahun 2017.
Awalnya, sisa dana tersebut akan dijadikan suntikan untuk peminjaman dana modal BUMD. Tapi, karena tidak masuk akal dan banyak masalah, DPRD DKI Jakarta menolak memberikannya.
Dari delapan BUMD yang meminta, hanya dua BUMD saja yang disetujui, PD Pasar Jaya dan PD PAL Jaya dengan masing masing memperoleh Rp166,5 miliar dan Rp235 miliar.
BERITA TERKAIT :Masa Tenang, Wakil Ketua DPRD DKI Wibi Minta Semua Pihak Turunkan Tensi Politik
DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
Sedangkan BUMD liannya ditolak seperti Jakpro yang meminta Rp2,3 triliun, Sarana Jaya Rp935 miliar, Pt Food Tjipinang Rp85 miliar, PAM Jaya Rp1,2 triliun dan Dharma Jaya Rp79 triliun. Sedangkan Jakarta Tourisindo tidak jadi mengusulkan karena merasa tidak akan diberikan bantuan modalnya.
Sebelumnya total penyertaan modal untuk BUMD tersebut Rp11 triliun, namun setelah dibahas di masing masing komisi, dana untuk tujuh BUMD hanya Rp5,03 triliun.
Dicoretnya penyertaan modal tersebut maka sejumlah kegiatan yang diprogram gubernur juga batal. Seperti pembangunan rumah DP 0 di Kelapa Gading enam tower batal.
Sekdaprov DKI Jakarta Saefullah mengatakan pihaknya sudah menjelaskan secara rinci mengenai masalah tersebut.Meski dicoret anggaran tersebut tidak hilang. Dananya akan diprogram ulang untuk APBD tahun 2019.