RADAR NONSTOP - Kemiskinan di Jakarta terus basmi. Lewat subsidi pangan, Anies Baswedan berharap ada penurunan ketimpangan ekonomi di Jakarta.
Di Jakarta, perbedaan orang kaya dan miskin memang sangat mencolok. Saat ini Anies telah mengucurkan dana lebih dari Rp1 triliun untuk subsidi pangan murah bagi warga tidak mampu.
Dari data di BPS DKI Jakarta, tingkat kemiskinan September 2018 tersebut, mencapai 372,26 ribu orang. Dibandingkan dengan September 2017, persentase penduduk miskin turun 0,23 persen poin atau turun sebesar 20,87 ribu orang. Untuk tahun 2019 juga berkurang sekitar 20 ribu orang.
BERITA TERKAIT :Duit Bansos DKI Rp 802 Miliar, Jangan Sampai Yang Kaya Dapat Bantuan
Relawan Anies Di Kota Bekasi Siap Gembosi Jago PKS, Di Jakarta Kapan Nih?
Anis mengatakan subsidi diberikan untuk warga miskin. “Ini sudah menjadi program pemprov untuk menekan angka kemiskinan selain program unggulan lain,” katanya.
Dari data, pada 2019, program Pangan Murah dianggarkan sebesar 1,078 triliun rupiah untuk 1.100.894 orang.
Jumlah ini meningkat dari tahun 2018, sebesar 885 miliar rupiah untuk 840.630 orang,” katanya, Rabu (23/10/2019).
Pogram pangan murah tersebut diselenggarakan di toko perkulakan dan pasar-pasar yang ada di Jakarta. Tokonya buka setiap hari Senin-Sabtu pukul 08.00-17.00.
Selain itu, pangan murah juga bisa diperoleh di sejumlah rusun dan RPTRA yang telah dijadwalkan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta.
Sedang, pasar pangan murah rutin diadakan setiap bulan pada pukul 08.00-12.00.
Mereka yang berhak menerima subsidi pangan, yakni pemegang KJP Plus, pemegang Kartu Pekerja Jakarta, pemegang Kartu Lansia Jakarta, pemegang Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta, Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Pegawai Harian Lepas (PHL) dengan pendapatan UMP, serta penghuni rusun milik Pemprov DKI.