RADAR NONSTOP - Puluhan pedagang bakso asal Kota Bekasi, menggelar aksi solidaritas di depan Gedung DPRD Kota Bekasi, menyikapi aksi kekerasan yang dilakukan security Perumahan Harapan Indah terhadap pedagang bakso keliling beberapa waktu lalu.
Pada aksi tersebut, sedikitnya 1000 mangkok bakso secara gratis diberikan oleh Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso (Papmiso) kepada 50 anggota DPRD Kota Bekasi, Pegawai Sekretariat DPRD, aparatur kepolisian dan Pol PP, awak media dan masyarakat sekitar DPRD Kota Bekasi.
Dalam tuntutannya, Ketua Papmiso Indonesia, Yanto SBY meminta agar tidak ada larangan bagi pedagang bakso keliling di wilayah Kota Bekasi untuk melintas di kawasan perumahan dan lainnya.
“Kita cuma meminta agar pedagang bakso tidak dilarang berjualan keliling, apalagi ditindak dengan cara kekerasan seperti yang dilakukan oknum security Harapan Indah kepada Mang Soleh belum lama ini. Tentu ini jadi catatan buruk bagi masyarakat,” ujar Yanto, Rabu (20/11).
Lewat aksi ini, Yanto berharap, pemerintah dapat memberikan teguran kepada pihak pengembang perumahan terutama terhadap developer Harapan Damai Putra selaku pengembang Perumahan Harapan Indah Bekasi agar tidak melakukan cara anarkis dalam menertibkan pedagang.
“Kita tahu aturan, dan kita tidak akan berkeliling dagang bakso di tempat yang dilarang. Tetapi di Harapan Indah gak ada larangan, apalagi Mang Soleh cuma keliling, bukan mangkal, lalu kenapa mereka (security) menabrakan motornya hingga gerobak Mang Soleh hancur. Pemerintah harus hadir di Negeri ini agar berpihak ke rakyat,” tegas Yanto.
Aksi solidaritas bagi-bagi bakso gratis oleh PAPMISO, mendapat dukungan dari seluruh anggota DPRD dan masyarakat, bahkan aparatur kepolisian juga turut berempati atas musibah yang dialami salah satu anggota PAPMISO.
Sekretaris Fraksi Demokrat DPRD Kota Bekasi, Abdul Rozak merasa prihatin dengan peristiwa perusakan gerobak bakso milik Soleh. Kepada awak media, Abdul Rozak mengecam tindakan arogan oknum security Perumahan Harapan Indah dalam menertibkan pedagang.
“Saya selaku anggota DPRD sangat menyesalkan atas tragedi ini. Tentunya ini menjadi catatan buruk atas prilaku arogan security Harapan Indah,” ungkapnya.
Politisi yang menjabat sebagai Ketua Komisi I ini mengaku akan berkoordinasi dengan pimpinan DPRD agar serius menyikapi persoalan ini. Katanya, pihak pengembang yakni PT Hasanah Damai Putra akan dipanggil untuk mengklarifikasi tindakan kekerasan tersebut.
“Kita akan mengundang pihak terkait untuk mengklarifikasi. Kalalu memang terbukti kita akan memberikan rekomendasi. Kita lihat apa mengarah pada pidana atau mengarah pada perizinan sehingga kita rekomendasikan untuk dikaji ulang,” tandasnya.
Dosen Ngaku Korban Konten Porno Nagdu Ke PWI Kota Bekasi
Ogah Hadir HUT Golkar, Darah Uu Gak 100 Persen Beringin Dan Gak Serius Maju Jadi Wali Kota Bekasi