Rabu,  25 December 2024

Kenapa Jakarta Jadi Tempat Operasi Kejahatan WN China, Ini Fakta Dari 66 Pelaku Yang Dibekuk

NS/RN/CR
Kenapa Jakarta Jadi Tempat Operasi Kejahatan WN China, Ini Fakta Dari 66 Pelaku Yang Dibekuk
Polisi menangkap WN China yang melakukan penipuan via telpon.

RADAR NONSTOP - Terbongkarnya aksi kejahatan yang dilakukan warga negara (WN) China ternyata didasari beberapa faktor. Selain warna kulit yang mirip, ternyata akses internet di Indonesia khususnya Jakarta mudah diakses.

Seperti diberitakan, pada Senin (25/11), polisi mengamankan 66 WN China di enam lokasi berbeda di wilayah DKI Jakarta. Enam lokasi itu ialah Griya Loka, BSD, Mega Kebon Jeruk, Kemanggisan, Pantai Indah Kapuk, Perum Intercon, dan Bandengan Tambora.

Para pelaku sudah diintai polisi selama tiga bulan. Puluhan tersangka ini diamankan lantaran melakukan aksi penipuan melalui sambungan telepon. Ibarat jeruk makan jeruk, para pelaku melakukan penipuan kepada WN China.

BERITA TERKAIT :
45 Penonton DWP 2024 Diperas Polisi Viral, Kapolri Gak Kasih Ampun Pelaku 
Motor Dalam Gang Jadi Incaran Maling, Metik Di Jakbar Buang Ke Pasar Minggu 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkap alasan warga negara (WN) asal China memilih Indonesia sebagai lokasi untuk melakukan penipuan.

Menurutnya, tersangka menilai Indonesia lokasi yang tepat untuk menghindari kecurigaan masyarakat dan polisi ketika melakukan penipuan tersebut. Alasannya, mereka memiliki ciri fisik yang mirip dengan masyarakat Indonesia.

“Kulit (Orang) Indonesia dan mereka (WNA China) sama, banyak keturunan China disini. Makanya mereka enggak terlalu mudah dicurigai oleh warga disini,” ujar Yusri di Kemanggisan, Jakarta Barat, Senin (25/11/2019).

Tak hanya itu saja, para tersangka ternyata juga mempertimbangkan soal lain. Salah satunya jaringan internet. Pasalnya, mereka menilai jaringan internet di Indonesia mudah diakses.

“Indonesia ini jaringannya paling gampang, jaringan internet disini paling mudah,” ungkapnya.

Saat digerebek polisi, para tersangka sempat hendak kabur dan loncat dari lantai dua rumah yang mereka sewa. Karena sudah terkepung para pelaku berhasil digiring ke Polda Metro Jaya.

Hingga berita ini diturunkan polisi masih memburu otak dari kejahatan penipuan itu. Polisi menduga ada bos besar dari jaringan sindikat penipaun tersebut.