RADAR NONSTOP- Kedekatan Presiden Jokowi kepada anak-anak milenial mungkin tak diragukan lagi, sejak pilpres 2014 sampai dengan periode keduanya Jokowi memberikan perhatian khusus.
Diperiode keduanya ini perhatian lebih diberikan kepada milenial dengan menempatkanya sebagai staf khusus.
Bagaimana dengan pembangunan diperiode keduanya ini, terutama di mata anak-anak milenial, apakah cukup siginfikan dengan kehadiran 7 stafsus tersebut. Anak-anak milenial ini tentu harus diberikan pemahaman terkait dengan kinerja pemerintah, karena pada 2030 jumlah generasi milenial ini mencapai 70% dari jumlah penduduk Indonesia.
BERITA TERKAIT :Jokowi Dipecat PDIP, Golkar Sindir Habis Manis Lalu Kena Depak?
Soal Heboh Eks Pacar Kaesang (Felicia Tissue), Hasto Tancap Gas, Puan Tarik Rem
Hal ini terungkap dalam sebuah diskusi kekinian yang dinamakan #IndonesiaPodcastShow yang diselenggarakan oleh anak-anak muda yang memiliki radio online www.pemudafm.com. Mengambil tema Pembangunan Indonesia Periode Kedua Jokowi di Mata Generasi Milenial dan diadakan di Gado-gado Boplo, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (26/11).
Hadir sebagai pembicara, Tenaga Ahli Utama KSP, Rawanda W Tuturoong, Juru Bicara PSI, Mikhail Gorbachev, Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama dan Pengamat Politik Hasan Nasbi. Dalam paparanya, Rawanda mengatakan bahwa generasi milenal saat ini tengah melek politik, berbeda dengan sebelumnya saat ini kata dia sangat menarik dan signifikan. Ditambah lagi generasi sekarang lebih kritis.
“Generasi saat ini akan menjadi posisi sangat penting, dan saat ini waktu yang tepat untuk membangun sebuah visi dan misi bersama dengan generasi saat ini,”kata Rawanda.
Rawanda juga mengajak kepada generasi milenail untuk bergabung bersama pemerintah untuk membangun dan melalukan perubahan demi kemajuan bangsa. Termasuk dirinya yang optimis generasi milenail bisa memberikan dampak positif bagi bangsa.
“Diera digital sekarang tentu bisa sama-sama belajar dan memberikan gagasan, ide yang bagus. Kalau ada piliha saya termasuk orang yang optimis bahwa pembangunan Indonesia akan berjalan dengan dukungan dari generasi milenial,”tegasnya.
Juru bicara PSI, Mikhail Gorbachev optimis bahwa generasi milenal akan membawa perubahan signifikan bagi kemajuan bangsa, menurutnya tahun 2019 ini secara populasi generasi milenial ini sangat besar dan milanial ini diperbutkan dunia. Bahkan wisata dalam negeri bisa terngkat karena anak-anak muda.
“Pak Jokowi sangat menangkap betul hal itu, sehingga dia mengangkat staf khususnya dari kalangan anak-anak muda. Ini bukti bahwa trand anak muda saat ini sangat baik, dan tentunya Pak Jokowi ingin belajar lebih baik lagi untuk membangun Indonesia,”tegasnya.
Ketua Umum KNPI, Haris Pertama mengatakan bahwa untuk melibatkan anak-anak muda perlu sebuah pelatihan khusus sehingga ketika bersaing anak-anak muda kita punya skil dan siap bertarung di dunia kerja.
“Presiden Jokowi harus fokus membangun anak-anak muda yang produktif, jangan kemudian dijadikan alat politik semata. Berikan mereka pelatihan khusus, kalau perlu sampai ketingkat desa. Saya melihat bahwa perhatian khusus dari pemerintah kurang dari 5% dari jumlah yang ada, harusnya mereka bisa lebih diperhatikan lagi,”ujar Hari.
Pengamat Politik, Hasan Nasbi menilai generasi milenial saat ini jumlahnya sangat besar ini bisa menjadi energi yang sangat besar bagi bangsa asal penempatanya tepat, masalahnya anak muda sekarang kelemahannya satu, kurang pengalaman.
“Pak Jokowi mencoba mengkombinasikan itu, bila ini berhasil saya yakin akan meledak sekali karena mendapat masukan ide-ide yang cemerlang dari anak-anak muda, dan saya yakin kalau berhasil bisa melampaui masa yang terhadulunya,”papar Hasan.