RADAR NONSTOP - Warga Kelurahan Duri Kosambi mengeluhkan limbah dari kegiatan RPH Sapi Semanan. Tak tahan bau kotoran, warga Duri Kosambi minta ditutup.
Wahyu, warga Kosambi mengatakan, selama ini kotoran dan darah dari pemotongan hewan sapi di buang disaluran sehingga bau amisnya menyengat. “ Saya sudah sering dengar masalah dikeluhkan warga, tapi belum juga ada tindakan, sebaiknya tutup aja tempat pemotongan itu karena lingkungan jadi kurang bagus, apalagi udara menjadi kurang sehat,” ucapnya saat ditemui dilokasi.
Sementara itu Kepala Sudin Lingkungan Hidup (LH), Edi Mulyanto mengakui adanya laporan dari warga terkait kegiatan usaha di RPH tersebut, pihaknya juga telah menindaklanjuti dengan menerjunkan petugas untuk mengecek ijin dan dampak dari limbah RPH Sapi di lingkungan warga.
BERITA TERKAIT :Wow, Pemkot Jaksel Anggarkan Rp11 Miliar Buat Beli 50 Unit AC
Susu Import Murah Karena Bebas Bea Masuk, Peternak Sapi Gulung Tikar
”Kita sudah turunkan petugas, hasinya petugas menemukan kesalahan yang dilakukan pemilik dengan membuang hasil pemotongan di saluran air. Saya sudah memerintahkan petugas melakukan penyegelan dan meminta pemilik mengurus ijin dan membuat instalasi pembuangan air limbah yang benar sesuai aturan,” ucapnya.
Edi mengatakan akan melakukan pengawasan pasca dilakukan penutupan saluran di RPH tersebut dan meminta warga ikut juga terus memantau kegiatan RPH. “ kami meminta peran serta warga mengawasi, jika pemilik masih membuang limbah pemotongan hewan ke saluran akan kita segera berikan sangsi peyegelan tempat usaha, tegasnya.