RADAR NONSTOP - Usulan aneh - aneh dan nggak jelas masih saja ditemukan saat pembahasan RAPBD DKI Jakarta 2020.
Kali ini di Dinas Sosial. Disaat anak terlantar masih bejibun, malah plot anggaran Rp2,6 Miliar untuk beli tenda.
Mirisnya, saat ditanya detail angka tersebut, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta, Tarmijo Damanik tidak mampu menjelaskan.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Pengajuan tersebut berasal dari Biro Pendidikan dan Mental Spiritual Setda Provinsi DKI Jakarta. Anggaran Rp 2,6 miliar itu untuk membeli 100 unit tenda. Setiap tendanya berharga Rp 26 juta.
Anggota Komisi E DPRD DKI Basri Baco mengatakan terdapat kenaikan yang drastis dalam pembelian satu unit tenda ukuran 5 x 10 meter ini dibandingkan tahun lalu. Menurutnya tahun sebelumnya satu unit tenda ukuran 6 x 14 meter hanya seharga 16 juta.
Karena itu, Basri mencecar Damanik soal spesifikasi tenda itu. Namun Damanin malah memberikan jawaban yang dinilainya tak jelas.
“Spesifikasi, spesifikasi tenda. Dari tadi muter - muter terus,” ujar Basri di ruang rapat, Senin (9/12/2019).
Akhirnya Damanik memberikan penjelasan soal spesifikasi tenda yang kerangkanya terbuat dari pipa. Kendati demikian, Basri menilai kualitasnya masih lebih buruk dari tahun lalu yang kerangkanya berbahan stainless steel.
“Tadi dijelaskan kerangka tenda tahun lalu dari stainless kok sekarang malah hanya pipa biasa? Ini lagi nih jenis terpalnya bikin panas pengungsi,” kata Basri.
Karena penjelasan Damanik dinilai tak memuaskan, komisi E memutuskan untuk memangkas anggaran. DPRD menyetujui pengadaan 30 unit tenda dengan harga tiap unitnya adalah Rp 16 juta.
“Kami setuju dengan harga Rp 16 juta per unit untuk membeli 30 unit. Nanti di APBDP kalau sudah jelas ajukan lagi,” kata ketua Komisi E Iman Satria.