RADAR NONSTOP - Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Haeri Parani menyesalkan adanya dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan pihak SMPN 1 Kota Bekasi.
Karena, menurut dia, Itu merupakan kedok sekolah-sekolah untuk melakukan pungutan liar.
"Tidak bisa ditolelir dan itu menyalahi ketentuan dan kode etik pendidik," ucapnya, Selasa (14/1).
Tak hanya itu, politisi asal Demokrat tersebut menegaskan, tidak boleh ada pihak yang mentolelir kegiatan sekolah dalam bentuk apapun yang berkedok ekstra kurikuler yang diduga bertujuan melakukan pungli.
"Semestinya Dinas Pendidikan Kota Bekasi mengambil sikap tegas atas kasus seperti ini, dan kejadian ini dilakukan oleh sekolah bukan tahun ini saja, namun setiap tahun dengan berbagai kegiatan dengan cara memungut uang dari siswa," beber Haeri Parani.
Menurut Haeri Parani, kalau memang ada kegiatan ekstra kurikuler yang dilakukan pihak sekolah bertujuan meningkatkan kegiatan siswa.
"Murid agar menjadi lebih pintar dan benar-benar dana yang dimintai sumbangsih oleh murid untuk murid itu dilakukan dengan niat yang benar," kata Haeri.
Tapi, sambungnya, kalau kegiatan ekstra kurikuler yang dilakukan oleh sekolah dengan niat dan akal bulus untuk dapat uang sisa kegiatan, maka tidak dapat dibenarkan.
"Maka saya minta kepada Kadisdik sebagai Dinas yang bertanggung jawab atas hal ini untuk menindak tegas dan memberikan sanksi yang tegas agar tidak terjadi berulang- ulang," tegasnya.
Haeri menambahkan, bilamana dugaan adanya pungutan liar dilakukan oleh kepala sekolah, maka seperti apa tindakan terhadap kepala sekolah tersebut.
"Pecat saja jadikan guru biasa. Masih banyak guru-guru yang baik," pungkasnya.
Sekedar diketahui, terkait kasus tersebut Ketua Dewan Pendidikan Kota Bekasi Ali Fauzi beserta sejumlah pengurusnya datang ke SMPN 1 Kota Bekasi, Senin (13/1).
Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan soal hasil pertemuan Dewan Pendidikan (DP) dengan Kepala SMPN 1 Kota Bekasi.
Apalagi kabarnya, pada pertemuan tersebut DP Kota Bekasi tidak menemui pihak-pihak yang terkait dalam persoalan dugaan pungli di SMPN 1 Kota Bekasi tersebut.
Dosen Ngaku Korban Konten Porno Nagdu Ke PWI Kota Bekasi
Ogah Hadir HUT Golkar, Darah Uu Gak 100 Persen Beringin Dan Gak Serius Maju Jadi Wali Kota Bekasi