Selasa,  26 November 2024

Kisah Tarif Patok Dan Opang Yang Mulai Ditinggal Penumpang

NS/RN
Kisah Tarif Patok Dan Opang Yang Mulai Ditinggal Penumpang
Tiga opang diamankan polisi.

RADAR NONSTOP - Sejak ada ojol, ojek pangkalan atau opang mulai sepi. Penumpang lebih memilih ojol karena tarifnya jelas dan tidak lagi terjadi tawar menawar. 

Kali ini kisah opang yang mematok penumpangnya. Si penumpang diminta duit Rp 250 ribu dari Terminal Kalideres ke Tanjung Duren, Jakarta Barat. 

Korban yang merekam aksi opang langsung viral. Di media sosial, warganet mencibir para aksi opang yang mematok tarif. 

BERITA TERKAIT :
Pernah Narik Ojol, Ini Tips Wamenaker Agar Driver Dapat Sewa Berlimpah 
Penumpang Kereta Banyak Lupanya, Dari Duit Hingga Perhiasan Tertinggal 

Peristiwa itu terjadi pada Minggu 27 Oktober 2019. Saat itu, ketiga korban yang berasal dari Nganjuk, Jawa Timur (sebelumnya polisi menyebut Kediri), baru turun di Terminal Kalideres.

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Mubarok mengatakan, tiga korban baru saja sampai di Terminal Kalideres dari arah Jawa. Korban mencari opang untuk menuju ke Tanjung Duren. 

Saat itu, kata Mubarok, ketiga korban langsung 'disambut' oleh ketiga pelaku. Kepada ketiga pelaku, korban meminta diantar ke Jl Manggis 1, Tanjung Duren.

"'Sini.... sini...' kata ojeknya, terus dibawa ke Jl Manggis 1 No 8 Tanjung Duren Utara," cetusnya.

Setibanya di lokasi, para pelaku meminta penumpang membayar Rp 250 ribu per orang, sehingga total diminta Rp 750 ribu.

"Pas turun itu baru diminta, baru transaksi Rp 750 ribu, jadi satu orang Rp 250 ribu," sebutnya.

Kini ketiga pelaku ditahan di Polsek Tanjung Duren. Tetapi polisi menduga ketiga pelaku memang sengaja membawa penumpang berputar-putar agar bisa dijadikan alasan untuk meminta ongkos selangit.

Ketiga pelaku adalah Sugarno (54), Arief Lewa (48), dan Bahtiar AA (46). Ketiga pelaku merupakan warga Kalideres, Jakarta Barat.

Sementara mantan Opang di Ciputat mengaku, sudah beralih ke ojol sejak dua tahun lalu. Opang kata dia sudah mulai ditinggal karena penumpang lebih enjoy naik ojol. 

"Mungkin tarif. Kalau ojol jelas jika penumpang mau naik sudah ketahuan tarifnya tapi kalau opang kan tidak dan terjadi tawar menawar tarif," bebernya.