Sabtu,  04 May 2024

Ikuti Jejak Anies, Jokowi Minta Dokter Dan Perawat Diberikan Duit Insentif Corona 

NS/RN/NET
Ikuti Jejak Anies, Jokowi Minta Dokter Dan Perawat Diberikan Duit Insentif Corona 
Petugas medis Pahlawan Corona.

RADAR NONSTOP - Kabar gembira datang dari Jokowi. Presiden RI ini meminta kepada Menkeu Sri Mulyani agar dokter dan perawat diberikan duit insentif.

Petugas medis kata Jokowi, adalah 'pahlawan' COVID-19.

"Pastikan kesediaan alat perlindungan diri (APD) karena mereka berada di garis terdepan. Sehingga petugas kesehatan terlindung dan tidak terpapar COVID-19," ujarnya saat membuka rapat terbatas melalui video conference, Kamis (19/3/2020).

BERITA TERKAIT :
Mimpi Prabowo Mendirikan 300 Fakultas Kedokteran Ambyar, IDI Sebut Indonesia Butuh Dokter Spesialis
Pertama Kali di Indonesia, Pakar Anti-Aging dr. Ayu Widyaningrum Kembangkan Teknologi Biocell Filler

Sri Mulyani menurut Jokowi, untuk menyiapkan insentif bagi tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Meskipun belum dirinci insentif apa yang akan diberikan.

"Termasuk juga saya minta menkeu ini juga pemberian insentif bagi para dokter perawat dan jajaran rumah sakit yang berpihak dengan penanganan COVID-19 ini," ucapnya.

Kabar beredar, saat ini banyak petugas medis seperti dokter dan perawat yang terjangkit virus Corona. Petugas medis itu berjibaku merawat pasien COVID-19.

Jokowi juga meminta alat-alat menjaga kesehatan seperti masker dan hand sanitizer selalu tersedia. Dia ingin agar ekspor seperti itu disetop.

Seperti diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan insentif kepada seluruh tenaga medis yang terlihat langsung dalam penanggulangan virus corona atau Covid-19 di Jakarta.

Dia menyebut besaran tersebut  Hal tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.02.2019 tentang biaya standar masukan 2020 dan Pergub Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Biaya.

"Angka Rp 215 per hari per orang adalah angka tertinggi yang boleh diberikan. Dan kami memberikan angka yang tertinggi sebagai wujud penghormatan kami terhadap tim medis dan semua pribadi-pribadi yang terlibat di dalam penanganan Covid-19 di Jakarta," kata Anies di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (16/3/2020).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menilai tenaga medis merupakan pihak yang paling memiliki risiko tinggi terpapar virus corona. Selain, itu adanya peningkatan jumlah pasien yang datang ke rumah sakit terkait Covid 19tersebut.

"Bahkan seperti yang kami sampaikan kemarin sudah dalam kenyataannya sudah terpapar Covid-19," ujar dia.