Sabtu,  28 December 2024

Dampak Corona, KRL Mania Mulai Parno Naik Kereta 

NS/RN/Don
Dampak Corona, KRL Mania Mulai Parno Naik Kereta 

RADAR NONSTOP - Para KKRL mania mulai parno. Mereka tidak mau menjadi korban penularan Corona. 

Diketahui, KRL menjadi sarana penularan COVID-19. "Saya parno nular," ungkap Fajar yang ditemui di Stasiun Pasar Minggu, Senin (23/3). 

Pemuda yang setiap hari naik KRL menuju Tanah Abang ini kini lebih memilih naik Gojek. "Saya sudah beralih naik Gojek. Tapi naik dari stasiun karena deket rumah," ungkapnya. 

BERITA TERKAIT :
Lawrence Wong Kena COVID-19, Yang MMau Liburan Ke Singapura Waspada
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor

Begitu juga dengan Ardi. Bapak tiga anak yang bekerja di bank swasta ini lebih memilih naik motor. "Sementara lebih aman. Nanti naik KRL lagi," ungkapnya. 

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyebut, penumpang KRL Jabodetabek turun hingga 50 persen dalam sepekan terakhir. Penurunan itu tidak terlepas dari imbauan menghindari naik transportasi umum di tengah wabah virus korona Covid-19.

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba menyebut, jumlah pengguna KRL turun sekitar 50 persen dari waktu normal yang biasanya melayani 900.000-1,1 juta penumpang per hari.

“Untuk Jumat 20 Maret 2020 misalnya, jumlah volume penumpang KRL tercatat hanya 459.922 pengguna,” ujar Anne, Minggu (22/3/2020).

PT KCI, kata dia, akan mulai memberlakukan penyesuaian jadwal operasional KRL mulai Senin (23/2/2020) besok. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus korona di sektor transportasi publik.

Anne menyebut, operator akan tetap melayani sebagian besar rangkaian kereta. Pasalnya, penerapan social distancing diberlakukan dalam penyesuian tersebut.

"Kami mohon kerja sama dari para pengguna KRL untuk mengikuti berbagai upaya menjaga jarak ini," ucapnya.

#Corona   #KRL   #Covid