RADAR NONSTOP - Panlih Pilwagub DKI Jakarta tampaknya sudah ‘ngaceng’ ingin mengantarkan Ahmad Riza Patria menduduki kursi bekas Sandiaga Uno.
Hal ini terlihat jelas dengan ‘dipaksakannya’ pemilihan harus tetap digelar sebelum akhir Maret 2020. Tak peduli dengan situasi dan kondisi saat ini, virus corona sedang mewabah.
Penolakan dari beberapa partai pemilik kursi di Kebon Sirih dianggap angin lalu yang tidak berarti apa - apa. Bahkan, himbauan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Kapolri, Idham Aziz, agar work from home dan tidak membuat keramaian juga diterjang.
BERITA TERKAIT :Weleh, Weleh, PKS Goda Anies Maju Pilkada DKI Lagi
JK Gabung Anies, Bisa Gembosi Gerbong Golkar Di Prabowo
Padahal, seyogyanya wakil gubernur pada hakikatnya, saat terpilih nanti adalah menjadi pendamping gubernur. Mensukseskan program - program gubernur serta memenuhi janji kampanye yang tertuang dalam RPJMD.
Nah, ketika dalam proses pemilihan saja sudah menentang himbauan gubernur (stop keramaian), lalu kira - kira apakah akan ada harmonisasi antara keduanya (gubernur dan wakil gubernur)?
Tentu saja segala kemungkinan bisa terjadi. Bisa jadi akan muncul matahari kembar yang siap mendegradasi kepemimpinan Anies. Ini bila dikaitkan dengan agenda Pilpres 2024.
“Pilwagub ini tentu saja tidak bisa terlepas dari agenda Pilpres 2024, kemungkinan isu Prabowo - Puan bakal terganggu apabila Ariza tidak menjadi Wagub. Apalagi sampai PKS yang menang, Bang Ancah jadi pendamping Anies. Tentu akan lebih runyam urusannya. Makanya mereka memaksa harus segera dituntaskan dan Ariza jadi pendamping Anies,” ujar sumber radarnonstop.co dilingkaran partai berlambang banteng yang ogah namanya disebutkan.
Sebaliknya, masih menurut sumber, harmonisasi antara gubernur dengan wakil gubernur bisa juga terjadi, ketika Pilwagub hanya dimaknai sekedar cari pendamping buat Anies.
“Bila ini tujuannya (sekedar cari pendamping), tentunya Panlih dan partai pengusung Ahmad Riza Patria akan bisa bersabar, menunggu situasi dan kondisi normal dari serbuan Covid -19,” imbuh sumber.
Sayangnya, sebagaimana diketahui, Panlih Pilwagub DKI Jakarta saat ini justru sudah seperti timses (tim sukses) salah satu calon.
Panlih dengan segala daya upaya dan trik terus menekan dan memaksakan kehendak agar segera digelar paripurna Pilwagub tanpa peduli wabah virus corona. Menerjang dan menendang himbauan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Kapolri Idham Aziz.
“Insyaallah, Kamis (26/3/2020) paripurna pemilihan Wagub kita gelar,” tegas Wakil Ketua Panlih Pilwagub, Basri Baco ngotot rapat Paripurna Pilwagub harus segera digelar, Selasa (24/3/2020).
Aksi ngotot juga dipertontonkan oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik.
“Ya, Insya Allah Kamis siang, kami gelar paripurna pemilihan Wagub,” tegasnya Taufik seperti dilansir laman monitor.