RN - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lagi sumringah. Menjadi jawara di Jakarta, PKS terus melancarkan asumsi politiknya.
Kali ini PKS menggoda calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan. PKS meminta Anies kembali berlaga dalam kontestasi pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
"Sangat memungkinkan, sangat memungkinkan," kata Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Khoirudin, dalam jumpa pers di NasDen Tower, Jakarta Pusat, Jumat (5/3/2024).
BERITA TERKAIT :Pramono Jangan Mau Dikibuli, Para Pemburu Jabatan Jago Klaim Dan Pasang Boneka
Dedi Mulyadi Sudah 71,5 Persen, Syaikhu Gak Laku Dan PKS Lagi Anjlok
Kendati begitu, Khoirudin menegaskan pihaknya masih menunggu hasil Rekapitulasi dari KPU. Dia mengantakan hal serupa juga disampaikan oleh Anies Baswedan.
"Saya bertemu Pak Anies hari Kamis kemarin, saya sudah menyampaikan langsung. Kita menunggu hasil pengumuman KPU dulu. Setelah itu baru nanti akan kita sampaikan secara resmi. Tentang apakah Pak Anies maju lagi jadi Gubernur Jakarta atau tidak. Yang jelas Pak Anies adalah aset buat warga Jakarta, aset untuk umat," jelasnya.
Dia juga mengatakan, siapa saja berhak maju dalam Pilgub DKI. Asalkan, lanjutnya, permasalahan yang ada di DKI Jakarta bisa diselesaikan.
"Buat PKS siapa saja, Anies atau selain Anies yang bisa menjalankan platform bernegaranya yang sudah dibuat oleh PKS untuk masyarakat warga Jakarta silahkan. Intinya semua masalah kemanusiaan ya ketidakadilan, kebodohan, pengangguran, masalah kesenjangan ekonomi bisa dituntaskan oleh seorang tokoh silahkan dari siapa saja dari NasDem, dari PKB, dari TNI, dari Kepolisian silahkan," pungkasnya.
Sementara Politisi senior NasDem Bestari Barus memuji sikap bijaksana Anies yang tetap fokus mengawal Pilpres 2024.
"Saya kira begini bijaksananya adalah bagaimana kemudian Pak Anies sebagai capres dan Cak Imin cawapres, concern mewakili, mengakomodir, keluhan-keluhan dari para pemilih yang sampai saat ini masih terus berproses. Saya kira baik sekali ketika Pak Anies menyampaikan bahwa harus concern ke tahapan pilpres sampai selesai, sehingga tidak dianggap ini meninggalkan konstituen, relawan, pemilih dan sebagainya," kata Bestari Barus kepada wartawan, Jumat (8/3/2024).
Bestari mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan KPU terkait siapa yang menang dalam pertarungan Pilpres 2024. Barulah, kata Bestari, pihaknya akan melakukan langkah-langkah selanjutnya usai pengumuman dari KPU tersebut.
"Itu konsekuensi menjadi seorang capres. Jadi bukan kemudian ujug-ujug mengakui bahwa sudah kalah apa, biarlah kalah menang itu ditentukan dahulu oleh KPU nantinya setelah itu baru kita lihat apa yang kita lakukan," katanya.
Juru bicara Tim Nasional Pemenangan Anies dan Cak Imin (Timnas AMIN) ini mengatakan tim hukum Timnas AMIN tengah melengkapi administrasi terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024. Dia menyebut langkah itu sebagai bentuk apresiasi kepada pemilih yang sudah mencoblos di hari pemungutan suara.
"Tentu banyak laporan-laporan yang sedang dikumpulkan tim hukum untuk melengkapi administrasi untuk melaporkan itu sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat pemilih untuk diwakili hak-hak kaitannya kemarin mereka sudah mencoblos, memberikan suara," kata Bestari.