Kamis,  28 November 2024

Perantau DKI, Mudik Dicibir Tapi Dikontrakan Berat Beli Makan  

NS/RN
Perantau DKI, Mudik Dicibir Tapi Dikontrakan Berat Beli Makan  

RADAR NONSTOP - Pilihan sulit dialami para perantau. Mereka, terkotak dengan dua pilihan. 

"Saya bingung antara mudik atau tetap di kontrakan. Kalau mudik banyak teman saya kena cibir bawa virus," keluh Tirto warga Semarang, Jawa Tengah, Minggu (29/3). 

Tirto sudah satu minggu di kontrakan. Tempat kerjanya di proyek sudah tutup karena adanya Corona. "Bertahan di kontrakan berat makan," keluhnya. 

BERITA TERKAIT :
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Corona Marak Lagi Di Singapura, Bikin Parno Aja Tuh Virus

Suprianto juga harus bertahan di kontrakan. "Tapi berat biaya hidup, kalau di kampung kan murah. Artinya, kalau makan aja ketemu dan gak mahal," bebernya. 

Bagi pekerja harian di ibukota memang berat. Karena, para pekerja itu tidak akan dibayar jika tidak kerja. "Saya inikan kerja berdasarkan job. Saya di EO, kalau ada kerjaan dibayar kalau tidak ya gak ada duit buat makan," keluhnya.

Sementara PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI membatalkan perjalanan 28 KA jarak jauh mulai 1 April hingga 1 Mei 2020. Calon penumpang yang terdampak pembatalan KA pada kurun waktu tersebut dapat mengajukan pengembalian bea tiket 100 persen di luar bea pesan.

Kepala Humas KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, pembatalan 28 perjalanan KA tersebut dalam rangka mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). PT KAI, kata dia tidak mengalihkan penumpang yang batal ke perjalanan KA lainnya, namun dapat melakukan secara mandiri.

"Sebelum jadwal pembatalan diberlakukan, tentunya seluruh calon penumpang yang sudah membeli tiket pada jadwal KA yang dibatalkan sudah diberikan informasi terlebih dahulu melalui layanan informasi pelanggan," ujar Eva di Jakarta, Minggu (29/3/2020).

Dia mengimbau kepada calon penumpang melakukan pembatalan tiket secara online di aplikasi KAI Access versi terbaru. Selain itu, proses pembatalan juga dapat dilakukan di loket stasiun pembatalan yang ditentukan, yaitu Gambir, Pasarsenen, Jakarta Kota, Cikampek, Bekasi, Rangkasbitung, Serang, dan Bogor Paledang.

"Kebijakan pengurangan jadwal perjalanan ini akan terus dievaluasi sesuai dengan perkembangan dan situasi di lapangan, seiring upaya pencegahan penyebaran virus Corona yang terus dilakukan oleh PT KAI Daop 1 Jakarta," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa kepala daerah di Jawa Tengah mulai memantau para perantau di ibukota yang balik ke kampung halaman. Mereka diminta melakukan karantina diri selama 14 hari di rumah. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau agar warganya tidak dulu mudik untuk memutus rantai penyebaran Corona.