RADAR NONSTOP - Tetap di rumah dan jaga jarak lalu jangan mudik adalah cara jitu memutus rantai Corona. Hal ini terlihat dari tren kasus wabah mematikan dari Wuhan, China yang sedang melanda negeri ini.
Walau sebaran merata dibeberapa provinsi tapi secara akumulasi sebenarnya jumlah kasus mulai turun. Walaupun penurunan masih kecil.
Jika kita amati angka positif COVID-19 diamati dari situs pemerintah, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Rabu (1/4/2020), ada garis positif penurunan.
BERITA TERKAIT :Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Corona Marak Lagi Di Singapura, Bikin Parno Aja Tuh Virus
Terlihat pada 28 ke 29 Maret 2020, jumlah total positif COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan sebanyak 21 kasus baru, dari 109 kasus ke 130 kasus positif COVID-19.
Itu adalah kenaikan terakhir dalam empat hari terakhir. Tren selanjutnya terjadi penurunan kasus baru COVID-19.
Tanggal 29 ke 30 Maret 2020, jumlah total positif COVID-19 di Indonesia mengalami penurunan sebanyak 1 kasus, dari 130 kasus ke 129 kasus baru COVID-19.
Tanggal 30 ke 31 Maret 2020, jumlah total positif COVID-19 di Indonesia turun lagi sebanyak 15 kasus, yakni dari 129 kasus ke 114 kasus baru COVID-19.
Data terakhir diumumkan pemerintah pada 31 Maret, total kasus positif COVID-19 di Indonesia berjumlah 1.528 kasus.
Memang, tren penurunan jumlah kasus baru per hari bukan sekali ini saja terjadi. Setidaknya Indonesia sudah mengalami tiga kali tren penurunan dalam tiga hari berturut-turut, bahkan empat hari berturut-turut. Tren itu terjadi pada 9, 10, 11, dan 12 Maret; kemudian 13, 14, 15, dan 16 Maret; serta 24, 25, dan 25 Maret.
Penurunan kasus per hari paling tajam pernah terjadi pada 27 ke 28 Maret, yakni menurun selisih 44 kasus, dari 153 ke 109 kasus baru positif COVID-19.
Seperti diketahui, beberapa daerah sudah mulai melakukan pengetatan bagi pendatang atau pemudik. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai sebaran virus.
Jakarta sebagai jumlah kasus terbanyak positif Corona juga terus meminta warganya agar tidak mudik sementara waktu. Bahkan, beberapa kampung atau wilayah di ibukota tingkat RW dan RT secara inisiatif melakukan karantina lokal agar warga berdiam diri di rumah.