Jumat,  22 November 2024

OPINI

Calon Wagub Jangan Terbuai Dengan Manuver Tim Sorak Dan Romli

Redaksi
Calon Wagub Jangan Terbuai Dengan Manuver Tim Sorak Dan Romli
Calon Wagub DKI, A Riza Patria dan Nurmanjah Lubis.

RADAR NONSTOP - Tim sorak kerap muncul. Mereka biasa berlagak sok dekat dan sok kenal dengan calon atau elit politik. 

Aksi tim sorak memang harap-harap cemas. Sebab, pemilihan Wagub DKI Jakarta selalu gagal digelar.

Tanggal 6 April menjadi penentu apakah pemilihan Wagub akan digelar pemilihan atau kembali ditunda. Secara politik, penitia pemilihan tetap akan menggelar. 

BERITA TERKAIT :
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Pengamat: Orang Lama Jangan Ikut Seleksi, DPRD Harus Audit Anggaran KPID Jakarta

Tapi secara etika, sebaiknya DPRD menahan ambisi tersebut. Apalagi saat ini Jakarta dalam status masa tanggap darurat Corona (Covid-19).

Hampir semua kampung telah melakukan isolasi sendiri. Warga patuh dengan himbauan pemerintah agar tetap di rumah. 

Harusnya, DPRD sebagai wakil rakyat yang terhormat juga mampu memberikan contoh yang terhomat pula pada warga. Jangan sampai, ada istilah DPRD boleh berkumpul tapi rakyat tidak boleh. 

Ingat... Corona tidak pandang bulu. Menteri, bupati, walikota hingga anggota DPR pun bisa kena virus mematikan dari Wuhan, China itu. 

Dibalik tim sorak ada yang namanya romli. Kelompok ini biasa disebut di kalangan aktivis adalah 'rombongan liar'. 

Mereka tidak ambil pusing siapapun yang menang asalkan bisa cair. Karena, tujuan romli hanya satu yakni ikut meramaikan situasi politik Jakarta. 

Alih-alih ikut meramaikan, romli juga sering dicap sebagai penjual informasi. Karena, romli biasa nempel ke calon satu dan calon lainnya. 

Bisa saja romli nongkrong di kubu A lalu membocorkan ke kubu B. Saat dikubu A dia puji A. Tapi, saat dikubu B dia bocorkan info kubu A. 

Dikalangan aktivis biasa pasukan romli ini dinilai ibarat menggarami air laut. Karena hari ini cair, tidak ada jaminan dia akan setia. 

Itulah tim sorak dan romli. Untuk itulah, para calon Wagub dan DPRD harus jeli melihat gerak-gerik mereka. 

Tapi, yang lebih penting adalah sebaiknya DPRD, tim sorak dan romli harus sadar. Sebab tidak ada jaminan jika mereka berkumpul bebas dari Corona. 

Data resmi www.corona.jakarta.go.id pada Sabtu (4/4) siang, menyebutkan pasien yang menjalani rawat inap 696 orang, pasien sembuh 58 orang, pasien meninggal dunia 98 orang, dan isolasi mandiri mencapai 219 orang.

Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 2.496 orang terdiri dari 513 orang proses pemantauan dan 1.983 orang selesai pemantauan.

Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 2.029 orang terdiri dari 838 orang menjalani perawatan dan 1.191 orang dinyatakan sehat dan pulang.