RADAR NONSTOP - Tokoh Masyarakat (Tomas) Desa Wangunharja, Haji Enjum El-Dabo dibantu Polres Metro Bekasi dan TNI membagikan ribuan paket sembako kepada masyarakat.
Bahkan buruh yang bekerja di sekitar kawasan industri yang penghasilannya terdampak semenjak adanya pandemi Covid-19 ini turut dibagikan.
Pantuan awak media, pembagian sembako ini dikawal TNI-Polri yang tetap memperhatikan jaga jarak agar tidak berkurumun.
BERITA TERKAIT :Geruduk Gedung KPK, Mahasiswa: Usut Dugaan Kasus Korupsi di Pemkab Bekasi!
Ketua Forum BPD: Kosongnya 3 Kursi Pucuk Pimpinan di Kabupaten Bekasi Pertama Kali Terjadi Sepanjang Sejarah Republika Ini
Haji Enjum mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk membantu masyarakat dalam menghadapi situasi Covid-19 ini.
"Minggu depan kemungkinan Kabupaten Bekasi akan masuk zona Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB). Untuk menghadapi pandemi ini, kita harus kompak. Semoga ini bisa menginspirasi yang lain," kata dia kepada awak media, Sabtu (11/4/2020).
Haji Enjum didampingi Tokoh Pemuda, Mia El-Dabo membagikan langsung paket sembako ke rumah-rumah warga sekaligus melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan Desa Wangunharja.
"Menghadapi pandemi ini merupakan kewajiban kita bersama, kami juga mengucapkan terima kasih kepada tim gugus Desa Wangunharja yang sudah berjibaku untuk mencegah penyebaran Covid-19," ujarnya.
Ia mengatakan, berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Desa Wangunharja, hingga saat ini tidak ada warga yang terjangkit virus yang berasal dari Wuhan, Cina tersebut.
Ia berujar, pembagian sembako difokuskan kepada warga yang lanjut usia (lansia) dan pekerja informal di Desa Wangunharja.
Mia berharap seluruh masyarakat dapat berjibaku menghadapi pandemi ini. Pasalnya, ekonomi pekerja informal sangat berdampak semenjak pemerintah menganjurkan masyarakat untuk berdiam diri di rumah.
"Kita harus bersama-sama menghadapi pandemi ini, apalagi Kabupaten Bekasi merupakan wilayah industri terbesar di Asia Tenggara. Kepedulian harus ditingkatkan, agar Kabupaten Bekasi terbebas Corona," imbuhnya.
Dijelaskan olehnya, ada pedagang UMKM yang harus tutup usahanya karena semenjak pandemi membuat pendapatan turun drastis.
"Sebelum ini kita juga sudah bagikan sekitar 500 paket sembako. Semoga ini menjadi inspirasi yang lain," harapnya.
Bersama gugus tugas Desa Wangunharja, pihaknya juga membagikan masker kepada pengendara yang kedapatan tidak mengenakan masker.
Salah satu warga yang juga pedagang Pecel Lele, Nia mengaku pendatapannya turun drastis semenjak adanya wabah ini. Namun dirinya tetap berupaya berdagang untuk mencukupi kebutuhan sehari-sehari.
"Mudah-mudahan wabah ini segera berhenti dan masyarakat beraktivitas normal seperti biasanya. Saya tetap dagang karena saya ada anak yang harus dicukupi kebutuhan," ujarnya berharap.