RADAR NONSTOP - Sudah menjadi langanan buat Tarti. Warga Pantura, Jawa Barat ini selalu ke Jakarta saat Puasa hingga Lebaran.
Tarti ke Jakarta untuk mengais rejeki para warga ibukota saat Ramadhan. Tapi, dia tidak tau kalau saat ini ibukota sepi karena Corona.
"Saya baru datang dan mangkal di kawasan Pasar Minggu dengan gerobak. Biasanya banyak yang kasih duit tapi kok sepi ya sekarang," ungkap ibu dua anak ini saat ditemui di gerobaknya, Rabu (22/4) malam.
BERITA TERKAIT :Pilihan Destinasi Wisata Libur Lebaran, Jungle Land Sentul Dipadati Ribuan Pengunjung
Alhamdulillah, Kasus Timah Kalah Dengan Perputaran Duit Lebaran Rp 369,8 Triliun
Dia datang bersama 10 temannya. "Kami pisah tempatnya beda-beda. Kami dari kampung carter mobil. Biasanya kalau ngemis di Jakarta saat puasa hingga lebaran bisa dapat Rp 12 juta," tukasnya.
Tarti mengaku harus kucing-kucingan dengan Satpol PP. Karena kalau ketahuan dan ditangkap dirinya akan dipulangkan ke kampung.
Data dari Dinas Sosial DKI Jakarta setiap tahunnya atau musim Ramadhan jumlah pengemis dan manusia gerobak selalu nambah hingga belasan ribu orang. Ada 284 lokasi di ibukota yang rawan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Lokasi rawan itu menyebar di Jakarta Pusat sebanyak 34 titik, Jakarta Utara 63 titik, Jakarta Barat 57 titik, Jakarta Selatan 83 titik, dan Jakarta Timur 39 titik.
Pada 2016, tercatat ada 14.808 gelandangan dan pengemis yang berhasil diamankan oleh Dinas Sosial di seluruh kawasan ibukota. Sementara itu, sejak Januari hingga Mei 2017 sudah ada 3.446 gelandangan yang berhasil diamankan Dinas Sosial DKI Jakarta.