Rabu,  08 May 2024

Herbal Gratis Satgas DPR Dituding, Pengamat : Ada Pihak Yang Terganggu Secara Komersil

BCR/RN
Herbal Gratis Satgas DPR Dituding, Pengamat : Ada Pihak Yang Terganggu Secara Komersil

RADAR NONSTOP- Wabah pandemi Covid19 semakin tinggi di Indonesia bersamaan meningkatnya angka pasien yang dinyatakan positif. Hal ini membuat banyaknya bermunculan produk herbal yang mengklaim dapat menyembuhkan penyakit tersebut.

Beberapa pihak menuding obat herbal yang di bagikan oleh satgas lawan covid-19 bentukan DPR-RI, merupakan herbal yang diimport dari tiongkok dan belum berizin. Sementara secara medis belum ditemukan obat maupun vaksin yang dapat menyembuhkan penyakit akibat virus Covid19.

Menangapi hal ini Pengamat Sosial Politik Tamil Selvan mengatakan bahwa harus dibedakan maksud dari penyebaran obat herbal tersebut, apakah tujuan sosial atau komersil.

BERITA TERKAIT :
Buka Posko Penonaktifan NIK, Semoga Aksi PSI DKI Tidak Carmuk Jelang Pilkada 
Usai Viral Pamer Starbucks Di Mekkah, Zita Gandeng Bapaknya Bagi-Bagi Kopi Di CFD HI 

"Kita harus bedakan tujuannya, sosial atau komersil. Satgas Lawan Covid 19 bentukan DPR itu mengunakan gaji pribadi mereka secara urunan untuk membantu masyarakat, dan obat herbal yang dibagikan itu tujuannya kemanusiaan. Kalau kita bicara legalitas di saat begini, saya kira jamu yang diberikan Pak Jokowi pada pasien sembuh no 01, 02, dan 03, juga tidak ada ijin nya." Tutur pengamat yang akrab dipanggil Kang Tamil kepada awak media (29/4).

Saat ini semua pihak butuh uluran bantuan kemanusiaan, terutama bantuan obat-obatan yang mampu membantu peningkatan daya tahan tubuh, agar bisa melalui masa inkubasi pada pasien positif corona.

"Saya tahu bahwa Wakil Ketua DPR RI, Pak Dasco sembuh setelah mengkonsumsi obat herbal tersebut. Atas dasar kemanusiaan untuk menolong sesama, herbal tersebut dibeli dengan dana pribadi mereka dan di sumbangkan bagi yang membutuhkan. Niatnya tulus membantu sesama. Ini yang harus kita garis bawahi." Ujar Kang Tamil.

Kemudian Kang Tamil mengatakan bahwa Indonesia merupakan gudangnya jamu dan obat herbal, namun tidak bisa ditampikkan bahwa ada tumbuhan-tumbuhan tertentu yang harus di import dari luar sebagai bagian dari jamu tersebut.

"Kalau soal ada komposisi yang diimport saya kira itu wajar, jangan dipersoalkan. Dan terkait ijin, tentu menyesuaikan karena saat ini semua pihak WFH. Saya melihat ada oknum-oknum yang mau mengambil keuntungan dari komersialis obat herbal, menjadi terganggu karena Satgas Lawan Covid-19 DPR membagikan obat herbal secara gratis. Janganlah situasi begini dijadikan perang dagang, dan bermuara kepada fitnah." Jelas Kang Tamil.

Kemudian Kang Tamil meminta semua pihak untuk bersatu dan membantu melawan Covid 19 ini melalui bidangnya masing-masing.

"Dalam situasi seperti ini, jangan kedepankan curiga. Mari kita hormati pihak-pihak yang sudah tulus menolong, dan kita bersatu ikut membantu melalui bidang kita masing-masing. Semoga wabah ini segera usai." Tutupnya.

#Corona   #Herbal   #DPR