Jumat,  10 May 2024

Tiga Penumpang Positif

Diduga Banyak OTG, Waspada Saat Naik KRL Jakarta-Bekasi 

NS/RN/NET
Diduga Banyak OTG, Waspada Saat Naik KRL Jakarta-Bekasi 
Ilustrasi Stasiun Bekasi, Jawa Barat.

RADAR NONSTOP - Kasus penumpang KRL terpapar Corona kembali ditemukan. Kali ini KRL commuter line jurusan Jakarta-Bekasi. 

Tiga penumpang dinyatakan positif COVID-19. Hal ini terungkap setelah dilakukan tes swab secara massal terhadap ratusan penumpang di Stasiun Bekasi, Selasa (5/5/2020).

Hasil tes swab massal yang dilakukan Pemerintah Kota Bekasi terhadap 300 orang di Stasiun Bekasi, resmi keluar Rabu (6/5/2020) siang. Sebelumnya juga ditemukan juga penumpang KRL Bogor yang dinyatakan positif Corona. 

BERITA TERKAIT :
Stasiun Tanah Abang Jadi Enam Jalur, Jalur Tunggu Jalur Serpong Cuma Tiga Menit 
Perluas Akseptasi, Kartu JakCard kini Bisa Digunakan Sebagai Tiket Perjalanan KRL

Bahkan, para kepala daerah di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) telah meminta agar KRL distop dan tidak beroprasi. Karena, ada dugaan orang tanpa gejala (OTG) bisa menularkan pada penumpang lain saat naik KRL. 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga sudah meminta agar saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) agar KRL stop beroperasi.

Kang Emil, sapaan akrabnya menjelaskan alasan tersebut karena ditemukan tiga penumpang KRL Bogor-Jakarta yang positif Corona. Hasil ini merujuk test swab polymerase chain reaction (PCR).

"3 positif covid dari 325 penumpang KRL Bogor-Jakarta yg kami sampling dgn test swab PCR. Ini artinya KRL yg masih padat bisa menjadi transportasi OTG pembawa virus," demikian cuitan Ridwan Kamil di akun Twitternya, @ridwankamil yang dikutip pada Senin, 4 Mei 2020.

Bagi Emil, dengan kejadian ini maka PSBB yang sudah diterapkan bisa gagal. Ia bilang sudah melaporkan hal ini ke Gugus Tugas Pusat dan Kementerian Perhubungan. 

"PSBB bisa gagal. Sdh dilaporkan ke gugus tugas pusat & kemenhub. Semoga ada respons terukur dari pihak operator KRL," tulis Emil.

Sementara Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, ketiganya ditangani sesuai prosedur. Mereka dijemput untuk ditangani di RSUD dr.Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi. “Ada yang di Thamrin Saya sudah minta sama bosnya, kita akan bawa ke rumah sakit. Yang sudah di rumah juga kita jemput,” katanya.

Tiga orang yang dinyatakan positif Covid-19 adalah warga Kota Bekasi pengguna rutin KRL commuter line jurusan Bekasi-Jakarta. Untuk itu Pemkot Bekasi akan menelusuri riwayat interaksi sosial tiga warga bersangkutan.

Wali Kota mengharuskan pengidap baru untuk melakukan ditangani di rumah sakit meski tanpa gejala sekalipun. “Di rumah enggak terjamin, nanti ada interaksi-interaksi,” tutur Rahmat.

Kondisi ini membuat Pemerintah Kota Bekasi tidak bisa mengendurkan PSBB termasuk tes massal. Karena kini Kota Bekasi memiliki tiga kasus positif baru yang secara otomatis juga diikuti penambahan PDP dan ODP.

“Hasil ini yang kemarin di Stasiun, masih ada hasil yang kita tunggu, 650 tes swab di check point. Belum lagi yang rapid test 5.000 orang di puskesmas,” ujar Rahmat

Kasus ini mirip seperti yang terjadi di Kota Bogor. Dari tes swab terhadap penumpang KRL tujuan Jakarta, terdapat tiga positif, semuanya perempuan.

#KRL   #Bodebek   #PSBB