RADAR NONSTOP - Partai Golkar sindir sikap Presiden PKS Sohibul Iman mengizinkan kadernya melakukan kampanye negatif.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto justru mengatakan, seharusnya menghadapi Pemilu 2019 harus mengedepankan kampanye positif. "Partai Golkar ingin pemilu damai dan kita ingin positive campaign, message-nya di situ," kata Airlangga di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (15/10).
Menteri Perindustrian ini mengungkapkan, kampanye negatif bisa menjadi blunder bagi era demokrasi sekarang ini. Alasannya, pengaruh media sosial bisa membuat pesan yang disampaikan tidak sesuai dengan data di lapangan.
BERITA TERKAIT :20 Tahun Kuasai Depok, PKS Rontok Dan Jagonya Tumbang Oleh Supian-Chandra
Bos KIM Plus Kompak Absen Di Kampanye RIDO, Ogah Keseret Viral Janda Kaya
"Namanya negatif kan itu namanya negatif, yang namanya objektif berdasarkan data, jadi kalau kita bicara data kita bicara objektif, kalau bicara di luar data kita sebut negatif Campaign," ungkapnya.
Untuk itu, Airlangga berharap semua partai dalam pemilu tahun ini memberikan sesuatu yang objektif kepada masyarakat. "Kalau namanya taktik dan strategi ya silahkan masing-masing sesuai dengan caranya masing-masing," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman tak mempersoalkan kadernya melakukan kampanye negatif pada Pileg dan Pilpres 2019. Terpenting, kata dia, kampanye negatif harus berdasarkan fakta-fakta soal kelemahan lawan.
"80 persen dalam kampanye kita harus positive campaign. Silakan untuk masuk ke negative campaign cukup 20 persen," kata Sohibul dalam acara Konsolidasi Nasional Pemenangan Pemilu 2019, di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (14/10/2018).
"Negative campaign adalah kampanye yang kita angkat kelemahan lawan kita, tetapi ada faktanya. Enggak bohong itu namanya negative campaign, itu boleh, sebab publik harus tahu calon ini apa kelemahannya," tandasnya.