RADAR NONSTOP - Kabar akan adanya new normal pada 4 Juni 2020 menarik minat para perantau yang sudah mudik. Mereka kembali ke Jakarta walaupun sudah dilarang.
Berhasil lolos dari pengecekan petugas bukan berarti aman. Seperti empat pedagang harus dikarantina.
Mereka tidak memiliki surat Izin Keluar Masuk (SIKM) Jakarta. Keempat pedagang itu merupakan pedagang nasi goreng 3 orang dan seorang pedagang cilok.
BERITA TERKAIT :Pria Naik Alphard Maki Polisi 'Goblok', Netizen: Lu kira Nggak Cape, Ini penghinaan
Tersangka Asusila Seorang Kakek Diciduk Polisi di Tasikmalaya
Lurah Lenteng Agung, Bayu Pasca Songkono mengatakan, keempat pedagang itu selama ini mengontrak di RT 01/RW 04, Kelurahan Lenteng Agung.
"Mereka pulang mudik dari Tegal, mereka kita dapati tidak memiliki SIKM, jadi sesuai aturan kita karantina," ujar Bayu di Jakarta, Kamis (28/5/2020).
Dia menuturkan, para pedagang terjaring oleh ketua RT dan RW setempat melalui pendataan warga yang mudik saat Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah.
"Sebelum Lebaran saya sudah memerintah RT dan RW untuk mendata siapa saja warganya yang mudik serta alasannya, sesuai instruksi gubernur, RT dan RW adalah gugus terdepan dalam pencegahan Covid-19 di wilayah," ucapnya.
Menurutnya, para pedagang itu kembali ke Jakarta menumpangi sepeda motor. Mereka tiba di Jakarta karena tidak terjaring pemeriksaan petugas di check point.
Sebelum dikarantina, mereka diberikan 3 pilihan, pertama kembali ke kampung halaman dan mengurus segala persyaratan untuk bisa kembali ke Jakarta.
Pilihan kedua, isolasi mandiri selama 14 hari dan ketiga, pemeriksaan uji usap dengan biaya mandiri untuk memastikan bebas virus corona (Covid-19).
Dari 3 pilihan itu, mereka memilih untuk dikarantina. "Karena mereka tidak mengantongi SIKM, makanya kita berikan 3 pilihan untuk bisa tetap berada di Jakarta," katanya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menghimbau agar warga yang hendak datang ke Jakarta agar menunda. Sebab, saat ini ibu kota akan melonggarkan aturan PSBB pada 4 Juni.
Anies khawatir kalau mereka balik lagi maka ada ancaman gelombang kedua corona. Begitu juga dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Ganjar meminta kepada warganya agar menunda datang ke Jakarta. Karena, jika tidak ada SIKM akan dilakukan karantina.