Jumat,  22 November 2024

Sibuk Jualan Masker

Pasar Jaya Ternyata Lemah Terapkan Pengawasan Covid -19 Di Pasar Tradisional

RN/CR
Pasar Jaya Ternyata Lemah Terapkan Pengawasan Covid -19 Di Pasar Tradisional
Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Jaya Arief Nasrudin gelar konferensi pers usai dikritik karena jual masker Rp300,000/box -Net

RADAR NONSTOP - Mungkin dikarenakan sedang sibuk jualan masker. Pengawasan pengendalian Covid -19 di pasar tradisional oleh Pasar Jaya selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih lemah alias belum dilakukan secara komprehensif.

Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jakarta Raya, Teguh Nugroho mengatakan, Pasar Jaya dalam hal ini perwakilan Pemerintah Provinsi DKI belum membuat phisical distancing atau pembatasan lainnya di pasar.

"Ini jadi catatan penting, karena pasar itu menjadi pusat penyebaran kluster Covid-19 yang signifikan. Bukan hanya di Jakarta, tapi di daerah lain," katanya.

BERITA TERKAIT :
Pasar Rawa Bening Terancam Tamat, Maniak Batu: Harganya Mahal
Janji Pemkot Depok Ngaco, Ombudsman Teriak

Direktur Teknik Pasar Jaya Dono Pranomo mengatakan, pihaknya akan melakukan pengontrolan ketat bagi pasar yang didapati pedagangnya positif covid-19. Salah satunya dengan melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh pasar tradisional di Jakarta.

"Untuk pasar yang suspect, sesuai arahan pa Gubernur, kita tidak langsung menutup. Tapi pengontrolan ketat bagi pedagang dan pengunjung. Sementara untuk penanganan orang yang suspect nya kita serahkan ke Dinas Kesehatan. Semua kembali pada masyarakat, kalau sadar ada gejala, jangan beraktifitas," tegasnya.

Diketahui, saat awal merebaknya Virus Corona di Indonesia terutama DKI Jakarta, masker, hand sanitizer, hingga pengukur suhu tubuh diburu masyarakat Ibu Kota.

Harga ketiga barang tersebut pun melonjak tinggi karena kebutuhan yang tinggi tetapi pasokan langka. Polemik harga masker yang tinggi pun menyeruak. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI PD Pasar Jaya.

Pada Selasa (3/3/2020),  PD Pasar Jaya mengaku menambah 1.450 boks stok penjualan masker di Jakarta untuk meningkatkan kewaspadaan penularan COVID-19.

"Kalau sekarang kan isunya stok masker habis. Nah, kami hari ini sedang dalam upaya untuk bisa menghadirkan itu. Kurang lebih, kita sedang mengadakan 1.450 boks masker," ucap Manajer Bidang Umum dan Humas PD Pasar Jaya Gatra Vagansa.

Polemik Harga Rp300.000

Meski menyetok masker, harga yang dipatok terbilang mahal. Untuk harga satu boks masker dari PD Pasar Jaya dipatok dengan harga Rp 300.000 dengan isi 50 lembar.

Masker yang dijual bermerek Wellbest dengan harga satuannya Rp 6.500 per 1 lembar. Gatra mengakui harga normal masker tersebut sekitar Rp 30.000. Artinya, harga yang dijual  naik sepuluh kali lipat.

"Kalau yang paling biasa yang warna hijau itu mungkin kurang lebih harganya cuma 30.000-an kalau enggak salah di (Pasar) Pramuka. Iya, betul (harganya naik). Memang harga perolehannya sendiri saat ini naik," ujarnya.

Penyediaan masker tersebut bisa dibeli di JakGrosir Induk Kramat Jati serta seluruh gerai Perumda Pasar Jaya seperti JakMart, Mini DC, dan PopMom Store.

Dikritik DPRD Hingga YLKI

Harga masker yang mahal ini pun mendapat kritikan dari DPRD DKI Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Eneng Malianasari menilai tindakan tersebut justru menyengsarakan masyarakat karena seolah meraup keuntungan.

Pasar Jaya Akhirnya Turunkan Harga Masker

Belakangan, setelah dikritik akibat menjual masker dengan harga selangit, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Pasar Jaya akhirnya menurunkan harga alat pelindung tersebut.

Sebelumnya, Pasar Jaya membanderol satu boks masker seharga Rp 300 ribu atau dengan harga eceran Rp 6.500.

Kini, BUMD DKI Jakarta itu menjual satu boks masker dengan harga Rp 125 ribu atau dengan harga eceran Rp 2.500.

"Kami lakukan operasi pasar dengan harga Rp 2.500 per masker. Kurang lebih Rp 125 ribu per boks," ucap Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Jaya Arief Nasrudin, Kamis (5/3/2020).