Senin,  25 November 2024

Jumlah Pasiennya 10.115, Jatim Kekurangan Duit Hadapi Corona?

NS/RN/NET
Jumlah Pasiennya 10.115, Jatim Kekurangan Duit Hadapi Corona?
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parwansa kepada Doni Monardo.

RADAR NONSTOP - Jawa Timur (Jatim) ternyata kekurangan duit. Hal ini diakui oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parwansa kepada Doni Monardo.

Doni adalah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19. Dia mengatakan, saat itu Khofifah menghubunginya saat malam takbiran lebaran 1441 H, karena Pemprov Jawa Timur sudah tak mempunyai anggaran untuk menangani pandemi Covid-19.

“Gubernur Jatim menghubungi saya itu pada tanggal bertepatan dengan malam takbiran jam 23.30 WIB. Ibu khofifah, dia mengatakan anggaran pemprov untuk operasional RS Darurat sudah tidak ada lagi,” ujar Doni saat rapat dengan Komisi VIII DPR RI, Selasa (23/6/2020).

BERITA TERKAIT :
Banjir Bandang Sumbar Sudah 50 Orang Tewas, Warga: Rumah Hancur Mirip Kiamat 
Panglima Perang Corona Wafat, Selamat Jalan Pak Doni Monardo  

Lantaran mendengar keluhan itu, Doni pun langsung menelpon Sestama dan Deputi Tanggap Darurat BNPB. Kemudian dia juga meminta BPBD Jawa Timur untuk membantu agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Jangan sampai mereka tidak punya dana, lantas jika terjadi apa-apa kita pemerintah pusat juga disalahkan,” terang mantan Danjen Kopassus ini.

Hingga pada hari Raya Idul Fitri atau lebaran hari pertama anggaran dana sebesar Rp 10 miliar pun dapat disalurkan ke Pemprov Jawa Timur.

“Jadi lebaran itu, beliau lapor sama saya, sore dana sudah ditransfer ke rekeningnya pemprov. Lebaran pertama, dana Rp10 miliar. Rasanya agak sulit dipercaya ya, ketika bank bisa mentransfer dana Rp10 miliar pada hari lebaran, hari pertama,” ucap Doni.

Karena itulah Doni menegaskan, jika BNPB sudah mempunyai tugas untuk membantu daerah-daerah dalam menangani bencana seperti Covid-19. Dia pun mengetahui situasi pandemi ini sangat sulit bagi daerah untuk menanganinya.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, urutan terbanyak pertama jumlah pasien positif Covid-19, yaitu DKI Jakarta mencapai 10.250 orang.

Jawa Timur mencapai 10.115 orang, Sulawesi Selatan 4.062 orang, Jawa Barat 2.901 orang, Jawa Tengah 2.766 orang dan Kalimantan Selatan mencapai 2.685 orang.

Kemudian, Sumatera Selatan mencapai 1.855 orang, Papua 1.495 orang, Banten 1.373 orang dan Sumatera Utara mencapai 1.232 orang.

"Ini yang menjadi penting terutama untuk daerah-daerah yang masih menunjukkan penambahan kasus yang cukup tinggi atau rata-rata kasus per jumlah per 100.000 penduduknya masih tinggi harus kita lakukan kontak tracing lebih agresif," ucapnya di Gedung BNPB pada Selasa (23/6).