RADAR NONSTOP - Disaat industri media lagi lesu mendadak nama Dahlan Iskan mencuat. Mantan Menteri BUMN yang dijuli raja media itu bakal meluncurkan koran.
Keberanian Dahlan menjadi buah bibir para pimpinan media. Tapi, mereka tidak bisa menyepelekan mantan pendiri Jawa Pos Group itu.
Sebagai orang yang sudah kawakan dalam memimpin industri media, tentunya terobosan Dahlan ini akan menjadi magnet baru dalam dunia jurnalistik.
BERITA TERKAIT :Media Berperan Penting Meningkatkan Kesadaran Berzakat
RSUD Jadi Rumah Sehat, Yang Nyinyirin Anies Kurang Baca Apa Oon
Sama dengan saat membangun Jawa Pos, mantan Dirut PLN itu akan memulainya lewat Surabaya, Jawa Timur. Dikutip dari disway.id, kemunculan media baru saat Corona sudah dipublikasikan.
Bahkan untuk harga langganan Rp 100 ribu per bulan per Juni yang selanjutnya akan dikenakan biaya Rp 150 ribu.
"Badan boleh dikurung --selama pandemi Covid-19. Tapi pikiran tidak bisa dibatasi. Ide tidak bisa dikekang. Terbitan Harian DI's Way ini adalah hasil lock down selama pandemi.
Inilah media yang diterbitkan tidak untuk tujuan bisnis. Inilah media yang tidak boleh disebut koran. Sebut saja media ini "harian", Harian DI's Way.
Menerbitkan Harian DI's Way ini adalah cara saya berterima kasih kepada jurnalistik. Saya harus mempertahankan jurnalistik. Meski tidak lagi mudah.
Jurnalistik tidak boleh mati. Ia harus tetap hidup --dengan cara harus menyesuaikan diri dengan keadaan baru. Yang serba mudah dan elektronik itu."